Kamis, 15 Maret 2018

GIZI BALITA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa karena berkat rahmatnya lah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada tenggang waktu yang telah ditentukan. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih, kepada dosen pembimbing bidang mata kuliah Pengantar Nutrisi & Makanan, yang telah mengarahkan, membimbing dan memberikan masukan demi terselesaikannya makalah ini dan juga demi kematangan materi yang kami bahas dalam makalah ini.
Pada makalah ini, kami selaku penulis membahas mengenai Makanan Balita dan Penyusunan Menu untuk Balita Untuk 7 hari, serta hal-hal lainnya yang menyangkut tentang judul makalah kami.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih adanya kesalahan dan kekurangan dalam pembahasan materi di makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharakan adanya kritikan, serta saran yang positif dari seluruh pembaca, agar makalah dapat lebik baik dimasa yang akan datang.


Banda Aceh,   Mei 2018


                                                








BAB I
PENDAHULUAN

        A.    Latar Belakang
Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat pula menyebabkan penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa.
Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.
Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan yaitu; pertama memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua memberikan hanya air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan, dan keempat meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih. Rekomendasi tersebut menekankan, secara sosial budaya MP-ASI hendaknya dibuat dari bahan pangan yang murah dan mudah diperoleh di daerah setempat (indigenous food). Rekomendasi WHO/UNICEF di atas sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Nasional (RPJPMN) bidang Kesehatan, antara lain dengan memberikan prioritas kepada perbaikan kesehatan dan gizi bayi dan anak.




Continue reading GIZI BALITA