KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa karena berkat rahmatnya lah makalah
ini dapat terselesaikan tepat pada tenggang waktu yang telah ditentukan. Tak
lupa pula kami mengucapkan terima kasih, kepada dosen pembimbing bidang mata kuliah Pengantar Nutrisi &
Makanan, yang telah mengarahkan, membimbing dan memberikan masukan demi
terselesaikannya makalah ini dan juga demi kematangan materi yang kami bahas
dalam makalah ini.
Pada makalah ini, kami
selaku penulis membahas mengenai Makanan Balita dan Penyusunan Menu untuk Balita Untuk 7 hari, serta hal-hal lainnya
yang menyangkut tentang judul makalah kami.
Dalam penulisan makalah
ini, penulis menyadari bahwa masih adanya kesalahan dan kekurangan dalam
pembahasan materi di makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharakan adanya
kritikan, serta saran yang positif dari seluruh pembaca, agar makalah dapat lebik
baik dimasa yang akan datang.
Banda Aceh, Mei 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Gizi memegang
peranan penting dalam siklus hidup manusia. Kekurangan gizi pada ibu hamil
dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat pula menyebabkan
penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan
menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang apabila tidak diatasi
secara dini dapat berlanjut hingga dewasa.
Usia 0-24 bulan
merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap
diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat
diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang
sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa
ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan
berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan
anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.
Untuk mencapai
tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategy for Infant and Young Child
Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan
yaitu; pertama memberikan air susu ibu kepada bayi segera
dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua memberikan
hanya air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir
sampai bayi berusia 6 bulan, ketiga memberikan makanan
pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan,
dan keempat meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24
bulan atau lebih. Rekomendasi tersebut menekankan, secara sosial budaya MP-ASI
hendaknya dibuat dari bahan pangan yang murah dan mudah diperoleh di daerah
setempat (indigenous food). Rekomendasi WHO/UNICEF di atas sejalan dengan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Nasional (RPJPMN) bidang Kesehatan, antara lain dengan memberikan
prioritas kepada perbaikan kesehatan dan gizi bayi dan anak.
PEMBAHASAN
A. Makanan
Bayi
Makanan
bayi dan anak usia 6-24 bulan adalah terdiri dari Air Susu Ibu
(ASI) dan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). MP-ASI (Makanan
Pendamping Air Susu Ibu)adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi,
diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi
selain dari ASI. MP-ASI lokal adalah MP-ASI yang diolah di
rumah tangga atau di Posyandu, terbuat dari bahan makanan yang tersedia setempat,
mudah diperoleh dengan harga terjangkau oleh masyarakat, dan memerlukan
pengolahan sebelum dikonsumsi
Kegiatan Pemberian MP-ASI lokal adalah
serangkaian kegiatan meliputi :
- Pengelolaan manajemen MP-ASI lokal yaitu : pendataan sasaran, pelatihan, penyediaan dana,pemantauan, evaluasi,pencatatan dan pelaporan.
- . Pengelolaan teknis pembuatan MP-ASI lokal yaitu : pembelian bahan makanan, persiapan, pemasakan, penyajian dan sampai dikonsumsi sasaran.
- Bahan makanan lokal adalah bahan makanan yang tersedia setempat, mudah diperoleh dan harga terjangkau oleh masyarakat.
- Hari Makan Anak (HMA) adalah jumlah hari bayi dan anak usia 6-24 bulan mendapat MP-ASI lokal yaitu selama 90 hari berturut-turut.
- . Kandungan gizi adalah jumlah zat gizi terutama energi dan protein yang harus ada
- . Di dalam MP-ASI lokal setiap hari yaitu sebesar 250 Kalori, 6-8 gram proteinuntuk bayi usia 6 –12 bulan dan 450 Kalori, 12 - 15 gram protein untuk anak usia 12 - 24 bulan.
- Kebutuhan gizi bayi usia 6-12 bulan adalah 650 Kalori dan 16 gram protein.
- Kandungan gizi Air Susu Ibu (ASI) adalah 400 Kalori dan 10 gram protein, maka
- Kebutuhan yang diperoleh dari MP-ASI adalah 250 Kalori dan 6 gram protein.
- Kebutuhan gizi bayi usia 12 - 24 bulan adalah sekitar 850 Kalori dan 20 gram protein. Kandungan gizi ASI adalah sekitar 350 Kalori dan 8 gram protein, maka kebutuhan yang diperoleh dari MP-ASI adalah sekitar 500 Kalori dan 12 gram protein.
Untuk bayi 0-6
bulan tidak perlu makanan lain, kecuali ASI (ASI Eklusif). Pada masa itu
saluran pencernaan bayi masih peka, sehingga hanya ASI yang mampu dicerna dan
diserap usus.
Hal yang perlu
diperhatikan, adalah sebagai berikut
a. Makanan
bayi harus dapat memenuhi tujuan pemberian makanan yaitu :
·
Untuk tumbuh kembang
·
Untuk memenuhi kebutuhan psikologis
·
Keperluan edukatif atau pendidikan untuk
melatih kebiasaan makanan yang baik
b. Pengenalan makanan pendamping ASI dilaksanakan
secara bertahap dan berangsur-angsur
c. Makanan
baru diperkenalkan satu persatu agar diterima dengan baik
d. Urutan
pemberian makanan perlengkapan : buah-buahan, tepung-tepungan, sayuran, dan
daging. Sumber protein hewani misalnya kuning telur diberikan terakhir (umur 6
bulan)
e. Perhatikan
kebersihan perorangan dan lingkungan (alat makanan dan minuman)
f. Libatkan
peran ayah dan anggota keluarga lainnya
Jenis makanan Bayi
Macam makanan bayi :
a)
Makanan utama : ASI/ PASI
b)
Makanan pelengkap/ pendamping ASI : Sari buah,
Makanan lumat (contoh : bubur susu, bubur tepung), makanan lembek (contoh : tim
saring lengkap, bubur beras lengkap, puree campur, makaroni)
Makanan Lumat dan Lembik
a)
Bayi berumur 6-9 bulan mulai dapat
diperkenalkan dengan makanan lembik yaitu berupa Tim saring, bubur tepung dan
lambat laun pindah ke makanan lembik seperti tim saring.
b)
Tim saring dapat dibuat sendiri yang terdiri
dari bahan-bahan sebagai berikut : Makanan pokok (beras) 20gr, lauk hewani
(daging ayam) 25gr, lauk nabati (tahu tempe) 20gr, sayuran (wortel bayam) 25gr,
air 3-4 gelas
c) ASI terus diberikan sesuka bayi
c) ASI terus diberikan sesuka bayi
Makanan Lunak
a)
Bayi umur 9-12 bulan diberi makanan lunak
berupa bubur nasi lengkap atau tim lengkap tanpa disaring lagi. Bayi jangan
diberi makanan yang terlalu banyak mengandung minyak, margari atau mentega
karena lemak yang dikandungnya akan memperberat kerja pencernaannya.
b)
Nasi tim merupakan makanan bayi lengkap gizi,
sebagaimana makanan perintis untuk nasi remas lengkap atau hidangan makanan
pokok beserta lauk pauk untuk orang dewasa.
c)
ASI terus diberikan sesuka bayi
Jadwal pemberian makanan pada bayi
Umur
|
Macam makanan
|
Pemberian selama 24 jam
|
1-2 minggu
|
ASI atau formula
adaptasi
|
Sesuka bayi 6-7
kali 90 ml
|
3 minggu-3
bulan
|
ASI atau formula
adaptasi
|
Sesuka bayi 6
kali 100-150 ml
|
3 bulan
|
ASI atau formula
adaptasi Jus buah
|
Sesuka bayi 5
kali 180 ml
1-2 kali
50-75 ml
|
4-5 bulan
|
ASI atau formula
adaptasi Bubur Susu
Jus buah
|
Sesuka bayi 4
kali 180 ml
1 kali 40-50
g bubuk
1 kali 50-100
ml
|
6 bulan
|
ASI atau formula
adaptasi
Bubur Susu Jus
buah
|
Sesuka bayi
3 kali
180-200 ml
2 kali 40-50
g bubuk
1-2 kali
50-100 ml
|
7-12 bulan
|
ASI atau formula
adaptasi
Bubur Susu Nasi
tim Jus buah
|
Sesuka bayi
2 kali
200-250 ml
2 kali 40-50
g bubuk
2 kali 40-50
g bubuk
1-2 kali
50-100 ml
|
B. Makanan
Anak Umur 3-4 Tahun
Anak usia 3-4
tahun mulai fase negatifistik yaitu menolak makan karena menunjukkan
keakuannya. Makanan selalu ditolak, kadang bisa jadi anak tidak lapar karena
sudah terlalu banyak makan makanan selingan. Anak usia 3-4 atau sekitar 4
tahun, sering sekali susah untuk makan karena mereka lebih asyik untuk bermain.
Dalam mengatasi masalah ini harus dapat memenuhi ketiga fungsi pemberian makan,
sehingga kebutuhan fisiologis, psikologis, hubungan ibu dan anak, sosial dan
edukasi dapat terpenuhi. Cara mengatasinya adalah :
a. Berikan
makan pada saat anak tidak lelah
b. Porsi
disesuaikan dengan kebutuhan anak, kecil tapi sering
c. Jadwal
disesuaikan
d. Tunggu
anak lapar
e. Beri
kasih sayang
f. Berikan
makan pada saat anak tidak lelah
g. Berikan
bersama dengan makanan kesukaannya
h. Ajak
makan dengan keluarga
i. Berikan
makan sambil bermain
j. Biarkan
anak belajar makan sendiri
k. Tempatkan
makanan pada wadah yang menarik
l. Beri
pujian bila anak menghabiskan porsinya
m. Berikan sugesti bahwa
makanan yang diberikan enak
n. Variasikan
makanan
Menu yang bergizi lengkap dan seimbang harus
mengandung :
· Bahan
makanan sumber tenaga : nasi, roti, kentang, havernut
· Bahan
makanan sumber zat pembangunan
· Protein
hewani : telur, ikan, daging, susu, keju
· Protein
nabati : tempe, tahu
· Bahan
makan sumber zat pengatur
· Sayuran
: bayam, buncis, wortel, tomat
· Buah
: pisang,pepaya, jeruk, apel
Tips memberikan makanan untuk balita :
a)
Berikan makanan 5-6 kali sehari. Pada masa ini
lambung anak belum mampu mengakomodasi porsi
makan 3 kali sehari. Mereka perlu makan lebih sering, sekitar 5-6 kali
sehari (3 kali makan “berat” ditambah cemilan sehat)
b)
Berikan porsi kecil. Balita dikenal sebagai
anak yang mempunyai nafsu makan yang naik-turun. Kadang doyan makan, kadang
hanya makan sedikit, namun tetap bisa tumbuh dengan sehat
c)
Jangan berikan susu dan jus sampai berlebihan.
Minuman bisa mempengaruhi nafsu makan batita. Agar batita tumbuh dengan baik,
ia membutuhkan 2-3 cangkir susu (atau 2-3 porsi susu dan produk susu olahan)
per hari. Bataasi pemberian jus menjadi maksimal 120 ml per hari, terlalu
banyak jus akan membuat anak kehilangan nafsu makan dan atau diare.
d)
Tumbuhkan ketrampilan makan. Saat batita
mengetahui cara makan sendiri, mereka biasanya menjadi terlalu bersemangat
ingin makan tanpa bantuan.
e) Kurangi makanan/ minuman
lemak secara bertahap. Walaupun batita membutuhkan kalori lebih sedikit dari masa
bayinya, jangan batasi kadar lemak dalam makanannya sampai ia berusia 2 tahun.
Setelah anak menginjak usia 2 tahun, secara bertahap mengurangi kadar lemak di
makanannya, dan meningkatkan asupan sereal, sayuran, dan buah-buahan.
f)
Berikan makanan kaya zat besi. Berikan batita
Anda makanan kaya zat besi seperti daging, ungggas, ikan, dan sereal yang
diperkaya zat besi
g)
Jadikan waktu makan sebagai saat yang
menyenangkan
- Jangan paksa balita untuk makan
- Dudukkan batita pada posisi yang nyaman
- Kurang kegiatan serta sumber suara atau visual yang bisa menggangu perhatiannya
- Bantu batita dengan memberikan suasana yang menyenangkan
0 komentar:
Posting Komentar