Para Ilmuwan Muslim
pada Masa Bani Abbasiyah
1. Ilmu
Tafsir
a.
Tafsir bil Ma’tsur (Al-Qur’an ditafsir dengan Hadits Nabi)
–
Ibnu Jarir Al-Thabary
Nama
lengkapnya Abu Ja’far Muhammad Bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib
al-Thabary. Beliau dilahirkan di Thabaristan pada tahun 224 H. Diusia yang
masih sangat belia, beliau keluar dari negeri kelahirannaya menuju beberapa
wilayah yang menurutnya cocok untuk menimba ilmu. Diantara negara yang pernah
dijelajahinya dalam pengembaraannya menunutut ilmu adalah; Mesir, Syam, Irak.
Kemudian menghabiskan sisa usianya di Baghdad. Bapak sejarawan ini wafat di
Baghdad pada tahun 310 H atau genap usianya 76 tahun.
Beliau
unggul dalam berbagai ilmu pengetahuan. Diantara ilmu yang dikuasai beliau
adalah ilmu qiraat, tafsir, hadits, sejarah dan lain sebagainya. Adapun karya
tulisnya yang terkenal adalah kitab tafsir, kitab al-qiraat, al-’adadu wa
al-tandzil, kitab ikhtilafu al-ulama, tarikh al-umamu wa al-muluk, tarikh
al-rijaal mina al-shahabah wa al-tabi’in, kitabu ahkam syaraa’ii al-islam,
kitab ushuluddin.
Ciri
penafsiran beliau adalah meliputi:
a. Istinbath hukum (mengeluarkan hukum)
b. Tarjih ( Menyebutkan pendapat masing masing ulama pada sebuah permasalahan
kemudian mengambil salah satu pendapat yang paling rajih berdasarkan dalil
valid dan eksplisit)
c. Al-bahtsu al-harru al-dakiq (penelitian secara mendalam)
–
Ibnu ‘Athiyah Al-Andalusy
Nama
lengkapnya adalah al-Qadhi Abu Muhammad Abd al-Haq ibn Ghalib ibn Abdurrahman
ibn Ghalib ibn Athiyyah al-Muharibi. Ia lahir di Granada pada tahun 481 H. Ia
dibesarkan di tengah keluarga yang sangat mencintai ilmu pengetahuan. Ayahnya
adalah seorang ulama hadis terkemuka yang hafal beribu-ribu hadis. Dari ayah
inilah ia mendapat pendidikan dasar agama Islam.
Ibnu Athiyyah dianugerahi kecerdasan yang luar
biasa. Karena itu, pelajaran yang diterimanya dengan mudah dihafalkan. Tentang
hal ini, Imam as-Sayuthi dalam kitab Bughya al-Wu’ad berkata, “Ia orang yang mulia. Terlahir dari keluarga yang
berilmu. Otaknya sangat cerdas. Bagus pemahamannya dan terpuji budi
pekertinya.”
Riwayat
hidup Ibnu Athiyyah tak pernah sepi dari pengembaraan menuntut ilmu. Kota-kota
seperti Qurthubah, Isybiliyyah, Marsiyah, dan Balansiyah adalah sedikit kota
yang pernah dikunjungi. Beragam disiplin ilmu ia pelajari dari sejumlah ulama.
Misalnya, Abu Ali Husin ibn Muhammad al-Ghassani. Ulama ini adalah gurunya yang
utama. Namun sayang, ia berguru tak lama sebab al-Ghassani wafat pada tahun 498
H.
Setelah
itu, Ibnu Athiyyah berguru kepada al-Faqih Abu Abdullah Muhammad ibn Ali ibn
Muhammad at-Taghlibi. Sebagaimana al-Ghassani, ia juga belajar hingga
at-Taghlibi wafat pada tahun 508 H. Demikian juga kepada Abu Ali al-Husin ibn
Muhammad ash-Shadafi hingga ash-Shadafi wafat pada tahun 514 H. Hatta,
pada tahun 542 H Ibnu Athiyyah meninggal dunia di Andalus.
Salah
satu karyanya yang berupa tafsir diberi nama al-Muharrir al-Wajiz fi Tafsir
Al-Qur’an al-Azizyang mampu membangkitkan
nasionalisme Arab. Melalui tafsir itu, ia tak henti-hentinya memberi semangat
kepada generasi muda untuk bersatu dan memandang kehidupan dengan penuh
optimistis.
–
As-Sudai
Nama
lengkapnya adalah Abdurrahman bin Abdul Aziz
as-Sudais an-Najdi. Beliaudilahirkan diRiyadh, Arab Saudi tahun 1961. Dia adalah imam besar Masjidil Haram Kota Suci Mekkah, Arab Saudi.
Beliau telah hafal al-Qur’an pada umur 12 tahun. Tumbuh di
Riyadh, Sudais belajar di SD Al-Muthana bin Harits, dan
setelah itu kuliah di Riyadh Scientific Institution dan lulus tahun 1979(umur 17–18 tahun) dengan nilai baik. Ia
memperoleh ijazah Syariah dari Universitas Riyadh pada tahun 1983 (umur 21–22 tahun), dan
menjadi anggota PPI (Pengetahuan Pokok Islam) sebagai pemberi ceramah atau dosen. Ia mempelajari Islam dari gurunya di
Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud pada tahun 1987 (umur 25–26 tahun) dan
menerima gelar Ph.D. Ia aktif di Universitas Syariah Islam Ummul Qura pada
tahun 1995 (umur 33–34 tahun) sebagai asisten profesor setelah aktif di
Universitas Riyadh.
–
Muqatil bin Sulaiman
Nama
lengkapnya Muqatil bin Sulaiman
al-Balkhi. Beliau adalah seorang Sunni abad ke-8 mufassir Al-Quran.Muqatil adalah
penulis tafsir (komentar) Qur’an. Dia juga berperan dalam beberapa bagian dalam perang
sipil selama kekhalifahan Marwan bin Muhammad. Ia mempekerjakan ta’wil dalam
tafsirnya bahkan pada ayat tentang sifat Allah diyakini oleh banyak untuk
menunjukkan kontradiksi dalam pikirannya
–
Muhammad bin Ishak
Nama
lengkapnya Muhammad bin Ishaq bin
Yasar. Beliau termasuk sejarawan muslim yang pertama. Lahir di Madinah pada tahun 85H / 704M dan meninggal pada tahun 151H / 768M. Ia yang pertama kali menulis Sirat Rasulullah, yang merupakan biografi Rasulullah pertama yang paling
komprehensif.Ibnu Sa’ad berkata tentang Ibnu Ishaq, “Ia merupakan yang pertama mengumpulkan sejumlah
ekspedisi dari Utusan Allah (Muhammad) dan mencatatnya.”
b.
Tafsir bil Ra’yi
–Abu
Bakar Asam (Mu’tazilah)
–Abu
Muslim Muhammad bin Bahr Isfahany
–Ibnu
Jaru al-Asady
–Abu
Yunus Abdulsalam
2. Ilmu
Hadits
-Imam
Bukhori
Nama
lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin
Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju’fi al-Bukhari. Lahir pada tanggal 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M)- Wafat pada tanggal
31 Agustus 870 M (256 H) pada malam Idul Fitri dalam usia 62 tahun kurang 13
hari. Ia dimakamkan selepas Salat Dzuhur pada Hari Raya Idul Fitri.. Beliau adalah ahli hadits yang termasyhur di antara para
ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah bahkan dalam kitab-kitab Fiqih dan Hadits, hadits–hadits beliau memiliki derajat yang
tinggi. Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam hal
Ilmu Hadits).
Dalam bidang ini, hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya.
Karya
Imam Bukhari antara lain:
1. Al-Jami’ ash-Shahih yang dikenal sebagai
Shahih Bukhori
2. Al-Adab al-Mufrad
3. Adh-Dhu’afa ash-Shaghir
4. At-Tarikh ash-Shaghir
5. At-Tarikh al-Kabir
6. At-Tarikh al-Ausath
7. At-Tafsir al-Kabir
8. Al-Musnad al-Kabir
9. dll
-Imam
Muslim
Imam
Muslim bernama lengkap Imam Abul Husain Muslim bin
al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al Qusyairi an Naisaburi. Imam Muslim dilahirkan di Naisabur tahun 202 H atau 817 M.
Naisabur, saat ini termasuk wilayah Rusia. Dalam sejarah Islam, Naisabur
dikenal dengan sebutan Maa Wara’a an Nahr, daerah-daerah yang terletak di
belakang Sungai Jihun di Uzbekistan, Asia Tengah. Di usia 10 tahun, beliau
sering datang berguru pada Imam Ad Dakhili, seorang ahli hadits di kotanya.
Setahun kemudian, Muslim mulai menghafal hadits dan berani mengoreksi
kekeliruan gurunya ketika salah dalam periwayatan hadits.
Setelah
mengarungi kehidupan yang penuh berkah, Muslim wafat pada hari Ahad sore, dan
di makamkan di kampung Nasr Abad daerah Naisabur pada hari Senin, 25 Rajab 261
H. dalam usia 55 tahun. Selama hidupnya, Muslim menulis beberapa kitab yang
sangat bermanfaat.Imam muslim mempunyai kitab hasil tulisannya yang jumlahnya cukup
banyak. Di antaranya:
1. Al-Jamius Syahih
2. Al-Musnadul Kabir Alar Rijal
3. Kitab al-Asma’ wal Kuna
4. Kitab al-Ilal
5. Kitab al-Aqran
6. Kitab Sualatihi Ahmad bin Hanbal
7. Kitab al-Intifa’ bi Uhubis Siba’
8. Kitab al-Muhadramain
9. Kitab Man Laisa Lahu illa Rawin Wahidin
10. Kitab Auladus Sahabah
k.
Kitab Auhamul Muhadisin.
-Ibnu
Majah
Nama
sebenarnya Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah ar-Rabi’i al-Qazwini dari
desa Qazwin, Iran. Lahir tahun 209. Beliau adalah muhaddits ulung, mufassir dan
seorang alim. Beliau memiliki beberapa karya diantaranya adalah Kitabus Sunan,
Tafsir dan Tarikh Ibnu Majah. Ia melakukan perjalanan ke berbagai kota untuk
menulis hadits, antara lain Ray, Basrah, Kufah, Baghdad, Syam, Mesir dan Hijaz.
Ia wafat pada tahun 273 H. Salah satu karyanya adalah Sunan Ibnu Majah.
-An-Nasa’i
Nama
lengkap Imam al-Nasa’i adalah Abu Abd al-Rahman Ahmad bin Ali bin Syuaib bin
Ali bin Sinan bin Bahr al-khurasani al-Qadi. Lahir di daerah Nasa’ pada tahun
215 H. Beliau dinisbahkan kepada daerah Nasa’ (al-Nasa’i), daerah yang menjadi
saksi bisu kelahiran seorang ahli hadis kaliber dunia. Beliau berhasil menyusun
sebuah kitab monumental dalam kajian hadis, yakni al-Mujtaba’ yang di kemudian
hari kondang dengan sebutan Sunan al-Nasa’i. Imam al-Nasa’i meninggal pada
tahun 303 H dan dikebumikan di Bait al-Maqdis, Palestina.
-Abu
Daud
Nama
lengkapnya Al-Imam al-Muhaddist Abu Dawud. Beliau lahir pada tahun 202 H dan
wafat pada tahun 275 H di Bashrah. Salah satu kitab yang terkenal adalah yang
disusun oleh Imam Abu Dawud yaitu sunan Abu Dawud. Kitab ini memuat 4800 hadits
terseleksi dari 50.000 hadits.
3. Ilmu
Kalam
-Abu
Hasan Al-Asy’ary
Nama lengkapnya Abul al-Hasan Ali bin Ismail al-Asy’ari. Al-Asy’ari lahir tahun 260 H/873 M dan wafat pada tahun 324 H/935 M Al-Asy’ari lahir di Basra, namun sebagian besar hidupnya diBaghdad.Ia meninggalkan karangan-karangan, kurang
lebih berjumlah 90 buah dalam berbagai lapangan. Kitabnya yang terkenal ada
tiga : 1. Maqalat al-Islamiyyin, 2. Al-Ibanah ‘an Ushulid
Diniyah , 3. Al-Luma.
-Imam
Ghazali
Nama
lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali. Beliau lahir di Tus,
Iran pada tahun 1058 M/450 H. karena kekuasaan ilmunya, beliau mendapat gelar
Hujjatul Islam. Karya-karya beliau antara lain; Maqasidul Falsafah, Al-Munqiz
Minad Dalal, Al-Basit, Bidayatul Mujtahid, dan yang terkenal Ihya Ulumuddin.
-Washil
bin Atho’
Washil bin ‘Atha’, lahir pada tahun 80 H, di Madinah,
belajar pada Imam Hasan al-Bashri di Bashrah, kemudian memisahkan diri dalam
kasus hukum bagi pelaku dosa besar. Meninggal pada tahun 131 H. Ajaran-ajarannya
antara lain:
a. Pelaku dosa
besar berada di manzilah bain manzilatain (posisi antara dua posisi yang ada).
b. Paham Kadariyah yang
diajarkan oleh Ma’bad dan Ghailan. Paham ini mengajarkan
bahwa manusialah yang menciptakan segala perbuatannya, baik maupun buruk dan
Allah bersifat adil, tidak mungkin berbuat jahat dan bersifat zalim.
c. Peniadan
sifat-sifat Allah dalam arti bahwa apa yang disebut sifat Allah sebenarnya
Esensi Allah itu sendiri.
-Abu
Huzail Al-Allaf
Al-‘Allaf bernama lengkap Abu al-Huzail Muhammad Ibn
Huzail al-‘Allaf. Dia termasuk tokoh al-Mu’tazilah yang paling berpengaruh pada
Madrasah al-Basharah. Lahir pada tahun 135 H., tepatnya tiga tahun
pascaterbentuknya pemerintahan al-abbasiyah dan wafat pada tahun 235 H., yaitu
pada awal pemerintahan al-Mutawakkil. Ia seorang pemikir dan ahli kalam
Mu’tazilah serta banyak mengetahui filsafat Yunani sehingga memudahkannya
menyusun ajaran al-Mu’tazilah yang bercorak filsafat. Lahir dan belajar di
Bashrah kemudian pindah ke Baghdad. Di antara pemikirannya yang berbeda dengan
tokoh-tokoh al-Mu’tazilah adalah:
a. Allah itu ‘Alim
(Maha Mengetahui) dengan dzat-Nya, Allah itu Qadir (Maha Berkuasa) dan
Qudrah Allah adalah dzat-Nya, demikian seterusnya. Singkatnya dia meniadakan
seluruh sifat selain dzat Allah sebagaimana yang dilakukan oleh Wasil akan
tetapi dia lebih mendalam.
b. Alam memiliki cakupan
dan batasan karena alam adalah hal yang baru, termasuk surga dan neraka.
c. Manusia
terbebani taklif (kewajiban) yang mampu dibedakan oleh akal antara yang baik
dan yang buruk meskipun tanpa syariat atau wahyu.
d. Ajaran al-shalah wa al-ashlah (Allah wajib berbuat baik dan terbaik)
4. Ilmu
Tasawuf
-Al-Qusairy
Al
Qusyairy mengatakan, bahwa ia lahir di Astawa pada bulan Rablul Awal tahun 376
H. atau tahun 986 M. Syuja’ al Hadzaly menandaskan, beliau wafat di Naisabur,
pada pagi hari Ahad, tanggal 16 Rablul Akhir 465 H./l 073 M. Ketika itu usianya
87 tahun.Ia dimakamkan di samping makam gurunya, Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq ra,
dan tak seorang pun berani memasuki kamar pustaka pribadinya dalam waktu
beberapa tahun, sebagai penghormatan atas dirinya.
Beliau
alim dalam ilmu-ilmu fikih, tafsir, hadits, ushul, adab, terutama tasawuf.
Kitab beliau yang terkenal mengenai tasawuf adalah Ar-Risalahul Qusyairiyah.
-Imam
Ghazali
Nama
lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali. Beliau lahir di Tus,
Iran pada tahun 1058 M/450 H. Beliau menguasai ilmu fikih, tauhid, filsafah,
matematika, dan fisika pada usia muda. Karena keluasaan ilmunya, beliau
mendapat gelar Hujjatul Islam. Karya-karya beliau antara lain; Maqasidul
Falsafah, Al-Munqiz Minad Dalal, Al-Basit, Bidayatul Mujtahid, dan yang
terkenal Ihya Ulumuddin. Beliau wafat pada tahun 502H.
5. Ilmu
Bahasa
-Subawaih
Sibawaih memiliki nama asli ‘Amr ibn Utsman ibn Qanbar. Lahir
pada tahun 148H/765M. Beliau dilahirkan di kota al–Baidha’, yaitu sebutan bagi kota Persi. Sibawaih memiliki
kunyah Abu Basyar, Abu al-Hasan, dan Abu al-Utsman, dan laqab beliau adalah
Sibawaih.
Sibawaih adalah salah satu tokoh yang menguasai berbagai
disiplin ilmu terutama tata bahasa arab yang dikenal dengan nama anhwu.
Sibawaih dan para pakar nahwu yang terpolarisasi dalam mazhab Basrah atau kufah
terdorong waktu itu untuk merumuskan tata bahasa arab yang sanggup melindungi
otentisitas dan mendistorsi akibat persentuhan budaya.Abu al-Faraj ibn al-Jauzy
mengatakan bahwa beliau wafat pada tahun 174H di kota Sawah, umurnya 32 tahun.
Bukunya terkenal dengan nama al-Kitabtelah memberikan
pengaruh yang besar dalam ilmu nahwu dan para ulama’ berasumsi bahwa al-Kitab
adalah buku terpenting yang disusun di dunia ini, mereka menyebutnya dengan Qur’an al-Nahwi.
-Abu Zakaria Al-Farra
Nama
lengkapnya adalah Abu Zakaria Yahya bin Ziyad bin Abdullah bin Manshur
ad-Dailami. Al-Farra’ lahir di Kufah pada tahun 144 H pada masa pemerintahan
Abu Ja’far al-Manshur. Kufah merupakan kota pilihan al-Farra’ untuk menuntut
ilmu dan merupakan pusat studi filsafat, lexiografi dan gramatikal sebagai
perangkat penstabilan bahasa Arab. Beliau wafat dalam perjalanan ke Mekkah pada
tahun 207 H dalam usia 63 tahun. Beberapa karyanya antara lain;
a.
Alatul Kitab
b.
Al-Ayyamu wa Al-layali
c.
Al-Baha’
d.
Al-Jam’u wa Tanbih fi al-Qur’an
e.
Al-Hudud, berisi tentang kaidah bahasa arab
f.
Huruf al-Mu’jam
g.
Al-Fakhir fi al-Amtsal
6. Ilmu
Fiqh
-Imam
Abu Hanifah
Nama
lengkapnya Nu’man bin Tsabit bin Zuta bin Mahan at-Taymi. Beliau dilahirkan di
Kufah tahun 699M/80 H. Hasil karyanya antara lain; Masailul usul Masailul
Nawadir, Al-Fatawa wal Wadi’at, fiqhu Akbar, dan Al-Alim wal Mutaan. Beliau )
merupakan pendiri dari Madzhab Hanafi. Pengikut terbesarnya di daerah Mesir,
Afganistan, Turkistan, dan anak benua India Pakistan. Beliau meninggal di
Baghdad, Irak, 148 H / 767 M.
-Imam
Malik
Nama
lengkapnya Malik bin Amar bin Malik bin Abi Amir. Beliau dilahirkan pada tahun
712M/93 H di Madinah. Beliau merupakan pakar ilmu fikih dan hadits, serta
pendiri Mazhab Maliki. Hasil karyanya adalah Al-Muwatha’ yang mengandung 1726
buah hadits. Para pengikutnya berada di daerah Tunisia, Libya, Mesir, Spanyol,
dan Afrika. Beliau meninggal pada tahun 800 M (179 H).
-Imam
Syafi’i
Nama
lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Syafi’i. beliau
dilahirkan di Khaza provinsi Askalan Palestina pada tahun 676 M/150 H. Beliau
anak yang cerdas, pada usia 9 tahun telah hafal Al-Qur’an dan pada usia 13
tahun telah hafal kitab Al-muwatta karangan Imam Malik. Hasil karyanya yang
terbesar adalah Al-Umm yang merupakan kitab yang membahas hukum Islam secara
logis dan sistematis. Karya-karya beliau yang lain adalah Ar-Risalah, Musnad
Iman Syafi’i, Siyarul Ausa’i, Ibtalul Istishah, Jima’ul, Ikhtilaful Hadts, dan
ushul Fiqh. Para pengikutnya tersebar di Indonesia, Malaysia, Filiphina, Mesir,
dan Pakistan. Beliau meninggal di Fusthat, Mesir 204H / 819M.
-Imam
Ahmad bin Hambal
Nama
lengkapnya adalah Ahmad bin Hambal ibnu Hilal Az-Zahliy as-Syaibani. Beliau
dilahirkan pada tahun 780M/164H di Baghdad. Pada usia 16 tahun beliau telah
hafal al-Qur’an, hadits, dan fikih. Ajarannya yang terkenal dengan Mazhab
Hambali. Dalam menetapkan hokum fikih, Imam Hambali berpedoman pada al-Qur’an,
hadits, dan fatwa para sahabat. Hasil karyanya yang terbesar adalah musnad yang
merupakan ensiklopedia yang memuat sekitar 2.900 buah hadits. Karyanya yang
lain yaitu An-Nasikh wal Mansukh, yang berisi tentang adanya ayat-ayat
Al-Qur’an yang dihapus dan penggantinya. Pada hari Jumaat tanggal 12 Rabiul
Awal tahun 241 H/855 M beliau meninggal dunia yang fana ini dengan tenang dalam
usia 77 tahun. Setelah mendengar wafatnya beliau, seluruh Kota Baghdad menjadi
gempar jenazah beliau disembahyangkan lebih dari 130,000 orang muslimin.
7. Ilmu
Kedokteran
-Abu
Zakaria Yuhana bin Masiwaih
Beliau
lahir sebagai putra seorang apoteker dan dokter dari Gundishapur. Beliau
merupakan guru dari Hunain bin Ishaq. Ia menerjemahkan berbagai karya medis
Yunani ke dalam bahasa Syria. Banyak tulisan-tulisan anatomis dan medis
kepadanya, terutama “Gangguan Mata” (Daghal al-‘ain), yang merupakan awal
risalah sistematis pada oftalmologi yang masih ada dalam bahasa Arab dan kata-kata
mutiara, terjemahan Latin yang sangat populer di Abad Pertengahan. Dia
meninggal di Samarra.
-Sabur
bin Sahal
Beliau
adalah adalah seorang abad ke-9th Persia Christian dokter dari Academy of
Gundishapur. Antara karya-karya medis lainnya, ia menulis salah satu buku medis
pertama pada penangkal yang disebut Aqrabadhin, yang dibagi menjadi 22 volume,
dan yang mungkin adalah paling awal dari jenisnya untuk mempengaruhi obat
Islam. Antidotary ini menikmati banyak popularitas sampai itu digantikan versi
Ibn al-Tilmidh ‘s kemudian dalam paruh pertama abad kedua belas.
-Abu
Zakaria al-Razy
Nama
lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad ibnu Zakariya ar-Razi. Ar-Razi Lahir di
Rayy, Teheran Sekitar tahun 865 M. Di dunia barat dikenal dengan Rozes. Beliau
seorang ahli penyakit campak dan penemu air raksa yang dipakai dalam dunia
kedokteran. Karyanya adalah Al-Hawi yang sekarang dijadikan buku induk modern.
wafat sekitar tahun 313 H/925 M dalam usia 62 Tahun di kota kelahirannya, Rayy.
-Ibnu
Sina
Nama
lengkapnya adalah Abu Ali Husein bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina.
Dilahirkan pada tahun 980 M/ 370 H di Afsyana, suatu tempat yang terletak di
dekat Bukhara. Di dunia barat ia dikenal dengan Avicenna. Pada umur 10 tahun ia
menguasai ilmu agama seperti ilmu tafsir, fikih, perbandingan agama, tasawuf,
dan sebagainya. Di usia 18 tahun, ia telah menguasai seluruh cabang ilmu
pengetahuan pada waktu itu. Beliau juga berhasil menguasai ilmu kedokteran. Di
dunia kedokteran, beliau dinobatkan sebagai “Father of Doctor”yaitu Bapak Kedokteran.
Karya-karya
beliau tentang kedokteran dan filsafat adalah “Al-Qanun fi Thibb” yaitu
dasar-dasar ilmu kedokteran. Beliau meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
8. Ilmu
Perbintangan
-Abu
Ma’syur al-Falaky
Sejatinya
ia memiliki nama lengkap Ja’far ibnuMuhammad Abu Ma’shar al-Balkhi. Keiji
Yamamoto dalam tulisannya tentang sejarah hidup Abu Ma’shar mengungkapkan,
ilmuwan Muslim terkemuka di abad ke-9 M itu terlahir pada 10 Agustus 787 M di
Balkh, Persia (sekarang Afganistan). Sejatinya ia memiliki nama lengkap Ja’far
ibnuMuhammad Abu Ma’shar al-Balkhi. Selain dikenal dengan sebutan Abu Ma’shar,
astrolog ini juga biasa disebut dengan panggilan Abulmazar. Abu Ma’shar
merupakan seorang ilmuwan serbabisa. Selaindikenal sebagai seorang ahli
astrologi(ilmu perbintangan), Abu Ma’shar juga menguasai matematika, astronomi,
dan filsafat Islam. Ia menekuni matematika saat berusia 47 tahun, setelah kenal
dan berkecimpung dalam dunia astrologi. Nyaris semua karya Abu Ma’shar dalam astronomi
telah hilang, dan hanya karya astrologinya dalam bahasa Arab yang masih
tersisa. Karya-karyanya antara lain Isbatul Ulum dan Haiatul Falak.
-Jabir
al-Batany
Al-Battani
lahir pada tahun 858 di Battan, Harran. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah
Muhammad Ibn Jabir Ibnu Sinan al-Battani. Namun, para penulis abad pertengahan
lebih sering menyebutnya dengan nama Albetegni atau al-Batenus.
Sebagai
seorang ahli astronomi, al-Battani menghasilkan sejumlah penemuan astronomi
yang penting bagi dunia. Ia adalah ilmuwan pertama yang mengetahui berapa lama
waktu yang diperlukan bumi mengelilingi matahari, yaitu 365 hari, 5 jam, 46
menit, dan 24 detik. Angka yang ditunjukkan dalam perhitungannya itu mendekati
angka yang dihasilkan para ilmuwan modern saat melakukan penelitian yang sama
dengan menggunakan alat yang lebih akurat. Ketika alat astronomi canggih belum
ditemukan, al-Battani dikenal telah melakukan penelitian terhadap bermacam
benda langit.
Karya
al-Battani yang sangat berpengaruh adalah Kitab Ma’rifat Matali al-Buruj
fi ma Bayna Arba al-Falak, sebuah buku ilmu pengetahuan
tentang zodiak dan pemecahan soal-soal astrologi. Selain itu, dikenal pula Risalah fi Tahkik Akdar al-Ittisalat, yaitu sebuah uraian mengenai sejumlah penemuan dan penerapan
astrologi. Karya al-Battani lainnya adalah az-Zaujush li Battani (Almanak Versi al-Battani). Buku ini memuat enam puluh tema, seperti pembagian planet,
lingkaran kecil yang mengitari lingkaran besar, garis orbit, dan sirkulasi
peredaran planet. Al-Battani meninggal dunia pada tahun 927 di Irak.
-Raihan
al-Bairuny
Bernama
lengkap Abu Raihan Muhammad ibn Ahmad
Al Biruni, ilmuwan besar ini dilahirkan diKhawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak
dalam kekaisaran Persiapada 362 H atau bulan September 973 M (5 September973), di desa Khath yang merupakan ibukota
kerajaan Khawarizm, Turkmenistan (kini kota Kiva, wilayah Uzbekistan). Beliau merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulisensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi
dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan. Beliau juga menguasai beberapa bahasa diantaranyabahasa Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa Berber, bahasa Sanskerta.
Beliau
menulis buku berjudul Al Qanun Al Mas’udi fil Hai’ah wan
Nujum (Teori tentang Perbintangan) yang dipersembahkan untuk Sultan
Mas’ud dari Ghazna (tempat beliau menutup umur). Karya lainnya, di bidang
kedokteran berjudul As-Saydala fit Thib (Farmasi dalam ilmu Kedokteran), Al Maqallid ‘Ilm
Al-Hai’ah (tentang perbintangan), buku Kitab Al
Kusufwal Khusuf Ala Khayal Al-Hunud (Kitab tentang Pandangan Orang-orang
India terhadap Peristiwa Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan) dan Al-Tafhim
liawaili Shina ‘atit Tanjim. Tokoh dan ilmuwan besar ini akhirnya menghadap
Sang Ilahi Rabbi pada 1048 M, dalam usia 75 tahun di Ghazna (kini wilayah
Afganistan).
9. Filsafat
Islam (Pemikiran Islam)
-Abi
Ishak Al-Kindy
Nama
lengkapnya adalah Abu Yusuf bin Ishak. Berasal dari Kindah di Yaman, tetapi
lahir di Kufah (Irak) tahun 801. Di dunia barat beliau dikenal dengan sebutan
Al-Kindus. Beliau dikenal juga sebagai filosuf Arabyang artinya keturunan asli
Arab. Beliau juga ahli perbintangan. Semasa hidupnya, selain bisa berbahasa
Arab, ia mahir berbahasaYunani pula. Karya-karyanya antara lain;
1. Risalah fi Masa’il Su’ila Ahwal
Al-Kawakib,yakni jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan seputar keadaan
planet-planet,
2. Risalah fi Jawab Masa’il Thabi’iyyah fi
Kayfiyyat Nujumiyyah, yakni pemecahan soal-soal tesis tentang sifat-sifat
perbintangan,
3. Risalah fi Fashlayn, tentang dua musim (Musim
panas dan musim dingin)
4. Fi Asy-Sya’at, tentang sinar bintang.
Beliau
meninggal di Bagdad pada tahun 873
-Abu
Nashr Al-Faraby
Nama
lengkapnya Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Turkham bin Awzalagh Al-Faraby.
Lahir pada 870 M di desa Wasij, bagian dari Farab. Di negeri Barat, al-Farabi
dikenal dengan nama Avennaser atau Alfarabius. Adapun karyanya adalah Adradh ma
ba’da al-Thabi’ah atau buku intisari dan buku metafisika. Al-Farabi meninggal
di Damaskus, ibukota Suriah pada umur sekitar 80 tahun, tepatnya pada 950 M.
-Ibnu
Sina
Nama
lengkapnya adalah Abu Ali Husein bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina.
Dilahirkan pada tahun 980 M/ 370 H di Afsyana, suatu tempat yang terletak di
dekat Bukhara. Di dunia barat ia dikenal dengan Avicenna. Pada umur 10 tahun ia
menguasai ilmu agama seperti ilmu tafsir, fikih, perbandingan agamatasawuf, dan
sebagainya. Di usia 18 tahun, ia telah menguasai seluruh cabang ilmu
pengetahuan pada waktu itu. Beliau juga berhasil menguasai ilmu kedokteran. Di
dunia kedokteran, beliau dinobatkan sebagai “Father of Doctor”yaitu Bapak
Kedokteran.
Karya-karya
beliau tentang kedokteran dan filsafat adalah “Al-Qanun fi Thibb” yaitu
dasar-dasar ilmu kedokteran. Beliau meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
-Ibnu
Majah
Nama
sebenarnya Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah ar-Rabi’i al-Qazwini dari
desa Qazwin, Iran. Lahir tahun 209 H. Beliau adalah muhaddits ulung, mufassir
dan seorang alim. Salah satu karya terkenalnya adalah Sunan Ibnu Majah. Beliau
memiliki beberapa karya lain di antaranya adalah Kitabus Sunan, Tafsir dan
Tarikh Ibnu Majah. Ia melakukan perjalanan ke berbagai kota untuk menulis
hadits, antara lain Ray, Basrah, Kufah, Baghdad, Syam, Mesir dan Hijaz. Ia
wafat pada tahun 273 H.
-Ibnu
Thufail
Nama
lengkap Abu Bakar Muhammad bin Abdul Malik bin Muhammad bin Tufail al-Qaisi
al-Andalusi (nama Latin Abubacer) ialah filsuf, dokter, dan pejabat pengadilan
Arab Muslim dari Al-Andalus. Lahir di Guadix dekat Granada, ia dididik oleh
Ibnu Bajjah (Avempace). Ia menjabat sekretaris untuk penguasa Granada, dan
kemudian sebagai vizier dan dokter untuk Abu Yaqub Yusuf, penguasa Spanyol
Islam (Al-Andalus) di bawah pemerintahan Almohad, pada yang mana ia
menganjurkan Ibnu Rushd sebagai penggantinya sendiri saat ia beristirahat pada
1182.
Di
zamannya nama baiknya sebagai pemikir & pelajar telah membuatnya dipuji
sebagai Maecenas. Ibnu Tufail juga merupakan pengarang Hayy ibn Yaqthan (Hidup, Putra Kesadaran) roman
filsafat, dan kisah alegori lelaki yang hidup sendiri di sebuah pulau dan dan
yang tanpa hubungan dengan manusia lainnya menemukan kebenaran dengan pemikiran
yang masuk akal, dan kemudian keterkejutannya pada kontak dengan masyarakat
manusia untuk dogmatisme, dan penyakit lainnya.
Miguel
Casiri (1122 H/1710 M-1205 H/1790 M) menyebutkan dua karya yang masih ada,
yaitu:Risalah hay Ibn Yaqzhan dan Asrar al-Hikmah al- Mashriqiyyah, yang
disebu terakhir ini berbentuk naskah. Kata pengantar dari Asror menyebutkan
bahwa itu hanya merupakan satu bagian dari risalah Hayy Ibn Yaqzhan fi Asror
al-Hikmah al-Mashriqiyyah. Ibnu Tufail meninggal dunia pada tahun 1185 M di
Maroko.
10. Ilmu
Sejarah
-Al-Waqidy
Nama
lengkapnya adalah Abu ‘Abdullah Muhammad Ibn’ Umar Ibn al-Aslami Waqid. Lahir
pada tahun 130 H/748 M. Beliau adalah seorang sejarawan dan penulis biografi
Muslim awal dari Islam Nabi Muhammad mengkhususkan diri dalam kampanye nya.
Al-Waqidi menjabat sebagai hakim (kadi) untuk Harun al-Rasyid dan Al-Ma’mun. Ia
lahir dan dididik di Madinah. Al-Waqidi adalah seorang kolektor tak kenal lelah
dari tradisi dan penulis banyak buku. Sekretarisnya, Muhammad Ibnu Sa`ad juga
seorang sejarawan terkenal. Dia memanfaatkan informasi yang dikumpulkan oleh
al-Waqidi. Keduanya menulis biografi Nabi Muhammad yang suplemen penting untuk
“Sirat Rasul Allah”. Karya-karyanya antara lain; Al-Magazy, Fathu Afrika,
Fathul Ajam, dan lain-lain. Beliau meninggal pada tahun 207 H/ 822 M.
-Ibnu
Saad
Nama
sebenarnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin sa’ad bin Mani’ al-Quraisy al
Bashri al Baghdadi, ia seorang imam penghapal hadits dan seorang ahli fiqh
sejarah yang terpercaya ( Tsiqah ), ia dilahirkan di Bashrah pada tahun 168 H.
Ibn
Sa’ad memiliki gelar kehormatan yang banyak. Ia adalah seorang al-Hafiz,
al-‘Allamah, al-Hujjah, al-Tsiqah dan lain sebagainya. Ini membuktikan keilmuan
Ibn Sa’ad yang luas, baik itu ilmu Sejarah maupun Hadits; meliputi pelacakan
dan periwayatannya, keghariban dan pemahamannya. Ia mengetahui berita-berita
Nabi Muhammad dan orang-orang sesudah mereka. Disamping itu
Ibnu Sa’ad adalah seorang yang saleh, ia selama 60 tahun berpuasa seperti
Nabi Daud, yaitu sehari puasa dan sehari lagi tidak.
Diantara
kitabnya yang terkenal adalah al-Thabaqat al-Kubra, yang didalamnya dijelaskan
kisah kisah nabi nabi terdahulu istimewa Nabi kita Muhammad saw sebagai
pendahuluan bagi sejarah sejarah rasul dan peperangan peperangan yang beliau
lakukan diterangkan dalam Sirah Nabawiyah, setelah itu barulah diterangkan Thabaqat para Sahabat, Tabi’in
dan orang orang sesudah mereka sampai kepada masa Ibnu Sa’ad sendiri.Ibnu Sa’ad
wafat pada tahun 230 H di Baghdad.
-Ibnu
Hisyam
Nama
aslinya adalah Abdul Mulk Ibnu Hisyam Ibnu Ayyub Al Himyari al Ma’arifi
(Ma’arif ialah salah satu kabilah terbesar dari Yaman). Sebagian ulama’
lain mengatakan marga Ibnu Hisyam adalah al Dzuhali (sebuah kabilah yang di
nisbatkan kepada Dzuhali Ibnu Syaiban). Tidak di ketahui secara pasti tahun
berapa beliau di lahirkan, namun yang pasti beliau di lahirkan dan tumbuh
dewasa di Bashroh, setelah menimba ilmu di kota kelahirannya ini, akhirnya
beliau menguasai dan mahir tentang sastra arab, sehingga tak heran beliau
menyandang gelar an Nahwiy (ahli nahwu). Sedang untuk pengetahuan siroh nabi
(ilmu sejarah) beliau berguru kepada Yunus Ibnu Habib (w. 182 H.), Abi Ubaidah
Ma’mar Ibnu al Mutsanna (w. 218 H.), Abi Mihroz Kholf Al Ahmar (w. 180 H.), dan
Abi Zaid al Anshori (w. 210 H.).
Para Ilmuwan Muslim
pada Masa Bani Abbasiyah
1. Ilmu
Tafsir
a.
Tafsir bil Ma’tsur (Al-Qur’an ditafsir dengan Hadits Nabi)
–
Ibnu Jarir Al-Thabary
Nama
lengkapnya Abu Ja’far Muhammad Bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib
al-Thabary. Beliau dilahirkan di Thabaristan pada tahun 224 H. Diusia yang
masih sangat belia, beliau keluar dari negeri kelahirannaya menuju beberapa
wilayah yang menurutnya cocok untuk menimba ilmu. Diantara negara yang pernah
dijelajahinya dalam pengembaraannya menunutut ilmu adalah; Mesir, Syam, Irak.
Kemudian menghabiskan sisa usianya di Baghdad. Bapak sejarawan ini wafat di
Baghdad pada tahun 310 H atau genap usianya 76 tahun.
Beliau
unggul dalam berbagai ilmu pengetahuan. Diantara ilmu yang dikuasai beliau
adalah ilmu qiraat, tafsir, hadits, sejarah dan lain sebagainya. Adapun karya
tulisnya yang terkenal adalah kitab tafsir, kitab al-qiraat, al-’adadu wa
al-tandzil, kitab ikhtilafu al-ulama, tarikh al-umamu wa al-muluk, tarikh
al-rijaal mina al-shahabah wa al-tabi’in, kitabu ahkam syaraa’ii al-islam,
kitab ushuluddin.
Ciri
penafsiran beliau adalah meliputi:
a. Istinbath hukum (mengeluarkan hukum)
b. Tarjih ( Menyebutkan pendapat masing masing ulama pada sebuah permasalahan
kemudian mengambil salah satu pendapat yang paling rajih berdasarkan dalil
valid dan eksplisit)
c. Al-bahtsu al-harru al-dakiq (penelitian secara mendalam)
–
Ibnu ‘Athiyah Al-Andalusy
Nama
lengkapnya adalah al-Qadhi Abu Muhammad Abd al-Haq ibn Ghalib ibn Abdurrahman
ibn Ghalib ibn Athiyyah al-Muharibi. Ia lahir di Granada pada tahun 481 H. Ia
dibesarkan di tengah keluarga yang sangat mencintai ilmu pengetahuan. Ayahnya
adalah seorang ulama hadis terkemuka yang hafal beribu-ribu hadis. Dari ayah
inilah ia mendapat pendidikan dasar agama Islam.
Ibnu Athiyyah dianugerahi kecerdasan yang luar
biasa. Karena itu, pelajaran yang diterimanya dengan mudah dihafalkan. Tentang
hal ini, Imam as-Sayuthi dalam kitab Bughya al-Wu’ad berkata, “Ia orang yang mulia. Terlahir dari keluarga yang
berilmu. Otaknya sangat cerdas. Bagus pemahamannya dan terpuji budi
pekertinya.”
Riwayat
hidup Ibnu Athiyyah tak pernah sepi dari pengembaraan menuntut ilmu. Kota-kota
seperti Qurthubah, Isybiliyyah, Marsiyah, dan Balansiyah adalah sedikit kota
yang pernah dikunjungi. Beragam disiplin ilmu ia pelajari dari sejumlah ulama.
Misalnya, Abu Ali Husin ibn Muhammad al-Ghassani. Ulama ini adalah gurunya yang
utama. Namun sayang, ia berguru tak lama sebab al-Ghassani wafat pada tahun 498
H.
Setelah
itu, Ibnu Athiyyah berguru kepada al-Faqih Abu Abdullah Muhammad ibn Ali ibn
Muhammad at-Taghlibi. Sebagaimana al-Ghassani, ia juga belajar hingga
at-Taghlibi wafat pada tahun 508 H. Demikian juga kepada Abu Ali al-Husin ibn
Muhammad ash-Shadafi hingga ash-Shadafi wafat pada tahun 514 H. Hatta,
pada tahun 542 H Ibnu Athiyyah meninggal dunia di Andalus.
Salah
satu karyanya yang berupa tafsir diberi nama al-Muharrir al-Wajiz fi Tafsir
Al-Qur’an al-Azizyang mampu membangkitkan
nasionalisme Arab. Melalui tafsir itu, ia tak henti-hentinya memberi semangat
kepada generasi muda untuk bersatu dan memandang kehidupan dengan penuh
optimistis.
–
As-Sudai
Nama
lengkapnya adalah Abdurrahman bin Abdul Aziz
as-Sudais an-Najdi. Beliaudilahirkan diRiyadh, Arab Saudi tahun 1961. Dia adalah imam besar Masjidil Haram Kota Suci Mekkah, Arab Saudi.
Beliau telah hafal al-Qur’an pada umur 12 tahun. Tumbuh di
Riyadh, Sudais belajar di SD Al-Muthana bin Harits, dan
setelah itu kuliah di Riyadh Scientific Institution dan lulus tahun 1979(umur 17–18 tahun) dengan nilai baik. Ia
memperoleh ijazah Syariah dari Universitas Riyadh pada tahun 1983 (umur 21–22 tahun), dan
menjadi anggota PPI (Pengetahuan Pokok Islam) sebagai pemberi ceramah atau dosen. Ia mempelajari Islam dari gurunya di
Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud pada tahun 1987 (umur 25–26 tahun) dan
menerima gelar Ph.D. Ia aktif di Universitas Syariah Islam Ummul Qura pada
tahun 1995 (umur 33–34 tahun) sebagai asisten profesor setelah aktif di
Universitas Riyadh.
–
Muqatil bin Sulaiman
Nama
lengkapnya Muqatil bin Sulaiman
al-Balkhi. Beliau adalah seorang Sunni abad ke-8 mufassir Al-Quran.Muqatil adalah
penulis tafsir (komentar) Qur’an. Dia juga berperan dalam beberapa bagian dalam perang
sipil selama kekhalifahan Marwan bin Muhammad. Ia mempekerjakan ta’wil dalam
tafsirnya bahkan pada ayat tentang sifat Allah diyakini oleh banyak untuk
menunjukkan kontradiksi dalam pikirannya
–
Muhammad bin Ishak
Nama
lengkapnya Muhammad bin Ishaq bin
Yasar. Beliau termasuk sejarawan muslim yang pertama. Lahir di Madinah pada tahun 85H / 704M dan meninggal pada tahun 151H / 768M. Ia yang pertama kali menulis Sirat Rasulullah, yang merupakan biografi Rasulullah pertama yang paling
komprehensif.Ibnu Sa’ad berkata tentang Ibnu Ishaq, “Ia merupakan yang pertama mengumpulkan sejumlah
ekspedisi dari Utusan Allah (Muhammad) dan mencatatnya.”
b.
Tafsir bil Ra’yi
–Abu
Bakar Asam (Mu’tazilah)
–Abu
Muslim Muhammad bin Bahr Isfahany
–Ibnu
Jaru al-Asady
–Abu
Yunus Abdulsalam
2. Ilmu
Hadits
-Imam
Bukhori
Nama
lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin
Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju’fi al-Bukhari. Lahir pada tanggal 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M)- Wafat pada tanggal
31 Agustus 870 M (256 H) pada malam Idul Fitri dalam usia 62 tahun kurang 13
hari. Ia dimakamkan selepas Salat Dzuhur pada Hari Raya Idul Fitri.. Beliau adalah ahli hadits yang termasyhur di antara para
ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah bahkan dalam kitab-kitab Fiqih dan Hadits, hadits–hadits beliau memiliki derajat yang
tinggi. Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam hal
Ilmu Hadits).
Dalam bidang ini, hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya.
Karya
Imam Bukhari antara lain:
1. Al-Jami’ ash-Shahih yang dikenal sebagai
Shahih Bukhori
2. Al-Adab al-Mufrad
3. Adh-Dhu’afa ash-Shaghir
4. At-Tarikh ash-Shaghir
5. At-Tarikh al-Kabir
6. At-Tarikh al-Ausath
7. At-Tafsir al-Kabir
8. Al-Musnad al-Kabir
9. dll
-Imam
Muslim
Imam
Muslim bernama lengkap Imam Abul Husain Muslim bin
al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al Qusyairi an Naisaburi. Imam Muslim dilahirkan di Naisabur tahun 202 H atau 817 M.
Naisabur, saat ini termasuk wilayah Rusia. Dalam sejarah Islam, Naisabur
dikenal dengan sebutan Maa Wara’a an Nahr, daerah-daerah yang terletak di
belakang Sungai Jihun di Uzbekistan, Asia Tengah. Di usia 10 tahun, beliau
sering datang berguru pada Imam Ad Dakhili, seorang ahli hadits di kotanya.
Setahun kemudian, Muslim mulai menghafal hadits dan berani mengoreksi
kekeliruan gurunya ketika salah dalam periwayatan hadits.
Setelah
mengarungi kehidupan yang penuh berkah, Muslim wafat pada hari Ahad sore, dan
di makamkan di kampung Nasr Abad daerah Naisabur pada hari Senin, 25 Rajab 261
H. dalam usia 55 tahun. Selama hidupnya, Muslim menulis beberapa kitab yang
sangat bermanfaat.Imam muslim mempunyai kitab hasil tulisannya yang jumlahnya cukup
banyak. Di antaranya:
1. Al-Jamius Syahih
2. Al-Musnadul Kabir Alar Rijal
3. Kitab al-Asma’ wal Kuna
4. Kitab al-Ilal
5. Kitab al-Aqran
6. Kitab Sualatihi Ahmad bin Hanbal
7. Kitab al-Intifa’ bi Uhubis Siba’
8. Kitab al-Muhadramain
9. Kitab Man Laisa Lahu illa Rawin Wahidin
10. Kitab Auladus Sahabah
k.
Kitab Auhamul Muhadisin.
-Ibnu
Majah
Nama
sebenarnya Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah ar-Rabi’i al-Qazwini dari
desa Qazwin, Iran. Lahir tahun 209. Beliau adalah muhaddits ulung, mufassir dan
seorang alim. Beliau memiliki beberapa karya diantaranya adalah Kitabus Sunan,
Tafsir dan Tarikh Ibnu Majah. Ia melakukan perjalanan ke berbagai kota untuk
menulis hadits, antara lain Ray, Basrah, Kufah, Baghdad, Syam, Mesir dan Hijaz.
Ia wafat pada tahun 273 H. Salah satu karyanya adalah Sunan Ibnu Majah.
-An-Nasa’i
Nama
lengkap Imam al-Nasa’i adalah Abu Abd al-Rahman Ahmad bin Ali bin Syuaib bin
Ali bin Sinan bin Bahr al-khurasani al-Qadi. Lahir di daerah Nasa’ pada tahun
215 H. Beliau dinisbahkan kepada daerah Nasa’ (al-Nasa’i), daerah yang menjadi
saksi bisu kelahiran seorang ahli hadis kaliber dunia. Beliau berhasil menyusun
sebuah kitab monumental dalam kajian hadis, yakni al-Mujtaba’ yang di kemudian
hari kondang dengan sebutan Sunan al-Nasa’i. Imam al-Nasa’i meninggal pada
tahun 303 H dan dikebumikan di Bait al-Maqdis, Palestina.
-Abu
Daud
Nama
lengkapnya Al-Imam al-Muhaddist Abu Dawud. Beliau lahir pada tahun 202 H dan
wafat pada tahun 275 H di Bashrah. Salah satu kitab yang terkenal adalah yang
disusun oleh Imam Abu Dawud yaitu sunan Abu Dawud. Kitab ini memuat 4800 hadits
terseleksi dari 50.000 hadits.
3. Ilmu
Kalam
-Abu
Hasan Al-Asy’ary
Nama lengkapnya Abul al-Hasan Ali bin Ismail al-Asy’ari. Al-Asy’ari lahir tahun 260 H/873 M dan wafat pada tahun 324 H/935 M Al-Asy’ari lahir di Basra, namun sebagian besar hidupnya diBaghdad.Ia meninggalkan karangan-karangan, kurang
lebih berjumlah 90 buah dalam berbagai lapangan. Kitabnya yang terkenal ada
tiga : 1. Maqalat al-Islamiyyin, 2. Al-Ibanah ‘an Ushulid
Diniyah , 3. Al-Luma.
-Imam
Ghazali
Nama
lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali. Beliau lahir di Tus,
Iran pada tahun 1058 M/450 H. karena kekuasaan ilmunya, beliau mendapat gelar
Hujjatul Islam. Karya-karya beliau antara lain; Maqasidul Falsafah, Al-Munqiz
Minad Dalal, Al-Basit, Bidayatul Mujtahid, dan yang terkenal Ihya Ulumuddin.
-Washil
bin Atho’
Washil bin ‘Atha’, lahir pada tahun 80 H, di Madinah,
belajar pada Imam Hasan al-Bashri di Bashrah, kemudian memisahkan diri dalam
kasus hukum bagi pelaku dosa besar. Meninggal pada tahun 131 H. Ajaran-ajarannya
antara lain:
a. Pelaku dosa
besar berada di manzilah bain manzilatain (posisi antara dua posisi yang ada).
b. Paham Kadariyah yang
diajarkan oleh Ma’bad dan Ghailan. Paham ini mengajarkan
bahwa manusialah yang menciptakan segala perbuatannya, baik maupun buruk dan
Allah bersifat adil, tidak mungkin berbuat jahat dan bersifat zalim.
c. Peniadan
sifat-sifat Allah dalam arti bahwa apa yang disebut sifat Allah sebenarnya
Esensi Allah itu sendiri.
-Abu
Huzail Al-Allaf
Al-‘Allaf bernama lengkap Abu al-Huzail Muhammad Ibn
Huzail al-‘Allaf. Dia termasuk tokoh al-Mu’tazilah yang paling berpengaruh pada
Madrasah al-Basharah. Lahir pada tahun 135 H., tepatnya tiga tahun
pascaterbentuknya pemerintahan al-abbasiyah dan wafat pada tahun 235 H., yaitu
pada awal pemerintahan al-Mutawakkil. Ia seorang pemikir dan ahli kalam
Mu’tazilah serta banyak mengetahui filsafat Yunani sehingga memudahkannya
menyusun ajaran al-Mu’tazilah yang bercorak filsafat. Lahir dan belajar di
Bashrah kemudian pindah ke Baghdad. Di antara pemikirannya yang berbeda dengan
tokoh-tokoh al-Mu’tazilah adalah:
a. Allah itu ‘Alim
(Maha Mengetahui) dengan dzat-Nya, Allah itu Qadir (Maha Berkuasa) dan
Qudrah Allah adalah dzat-Nya, demikian seterusnya. Singkatnya dia meniadakan
seluruh sifat selain dzat Allah sebagaimana yang dilakukan oleh Wasil akan
tetapi dia lebih mendalam.
b. Alam memiliki cakupan
dan batasan karena alam adalah hal yang baru, termasuk surga dan neraka.
c. Manusia
terbebani taklif (kewajiban) yang mampu dibedakan oleh akal antara yang baik
dan yang buruk meskipun tanpa syariat atau wahyu.
d. Ajaran al-shalah wa al-ashlah (Allah wajib berbuat baik dan terbaik)
4. Ilmu
Tasawuf
-Al-Qusairy
Al
Qusyairy mengatakan, bahwa ia lahir di Astawa pada bulan Rablul Awal tahun 376
H. atau tahun 986 M. Syuja’ al Hadzaly menandaskan, beliau wafat di Naisabur,
pada pagi hari Ahad, tanggal 16 Rablul Akhir 465 H./l 073 M. Ketika itu usianya
87 tahun.Ia dimakamkan di samping makam gurunya, Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq ra,
dan tak seorang pun berani memasuki kamar pustaka pribadinya dalam waktu
beberapa tahun, sebagai penghormatan atas dirinya.
Beliau
alim dalam ilmu-ilmu fikih, tafsir, hadits, ushul, adab, terutama tasawuf.
Kitab beliau yang terkenal mengenai tasawuf adalah Ar-Risalahul Qusyairiyah.
-Imam
Ghazali
Nama
lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali. Beliau lahir di Tus,
Iran pada tahun 1058 M/450 H. Beliau menguasai ilmu fikih, tauhid, filsafah,
matematika, dan fisika pada usia muda. Karena keluasaan ilmunya, beliau
mendapat gelar Hujjatul Islam. Karya-karya beliau antara lain; Maqasidul
Falsafah, Al-Munqiz Minad Dalal, Al-Basit, Bidayatul Mujtahid, dan yang
terkenal Ihya Ulumuddin. Beliau wafat pada tahun 502H.
5. Ilmu
Bahasa
-Subawaih
Sibawaih memiliki nama asli ‘Amr ibn Utsman ibn Qanbar. Lahir
pada tahun 148H/765M. Beliau dilahirkan di kota al–Baidha’, yaitu sebutan bagi kota Persi. Sibawaih memiliki
kunyah Abu Basyar, Abu al-Hasan, dan Abu al-Utsman, dan laqab beliau adalah
Sibawaih.
Sibawaih adalah salah satu tokoh yang menguasai berbagai
disiplin ilmu terutama tata bahasa arab yang dikenal dengan nama anhwu.
Sibawaih dan para pakar nahwu yang terpolarisasi dalam mazhab Basrah atau kufah
terdorong waktu itu untuk merumuskan tata bahasa arab yang sanggup melindungi
otentisitas dan mendistorsi akibat persentuhan budaya.Abu al-Faraj ibn al-Jauzy
mengatakan bahwa beliau wafat pada tahun 174H di kota Sawah, umurnya 32 tahun.
Bukunya terkenal dengan nama al-Kitabtelah memberikan
pengaruh yang besar dalam ilmu nahwu dan para ulama’ berasumsi bahwa al-Kitab
adalah buku terpenting yang disusun di dunia ini, mereka menyebutnya dengan Qur’an al-Nahwi.
-Abu Zakaria Al-Farra
Nama
lengkapnya adalah Abu Zakaria Yahya bin Ziyad bin Abdullah bin Manshur
ad-Dailami. Al-Farra’ lahir di Kufah pada tahun 144 H pada masa pemerintahan
Abu Ja’far al-Manshur. Kufah merupakan kota pilihan al-Farra’ untuk menuntut
ilmu dan merupakan pusat studi filsafat, lexiografi dan gramatikal sebagai
perangkat penstabilan bahasa Arab. Beliau wafat dalam perjalanan ke Mekkah pada
tahun 207 H dalam usia 63 tahun. Beberapa karyanya antara lain;
a.
Alatul Kitab
b.
Al-Ayyamu wa Al-layali
c.
Al-Baha’
d.
Al-Jam’u wa Tanbih fi al-Qur’an
e.
Al-Hudud, berisi tentang kaidah bahasa arab
f.
Huruf al-Mu’jam
g.
Al-Fakhir fi al-Amtsal
6. Ilmu
Fiqh
-Imam
Abu Hanifah
Nama
lengkapnya Nu’man bin Tsabit bin Zuta bin Mahan at-Taymi. Beliau dilahirkan di
Kufah tahun 699M/80 H. Hasil karyanya antara lain; Masailul usul Masailul
Nawadir, Al-Fatawa wal Wadi’at, fiqhu Akbar, dan Al-Alim wal Mutaan. Beliau )
merupakan pendiri dari Madzhab Hanafi. Pengikut terbesarnya di daerah Mesir,
Afganistan, Turkistan, dan anak benua India Pakistan. Beliau meninggal di
Baghdad, Irak, 148 H / 767 M.
-Imam
Malik
Nama
lengkapnya Malik bin Amar bin Malik bin Abi Amir. Beliau dilahirkan pada tahun
712M/93 H di Madinah. Beliau merupakan pakar ilmu fikih dan hadits, serta
pendiri Mazhab Maliki. Hasil karyanya adalah Al-Muwatha’ yang mengandung 1726
buah hadits. Para pengikutnya berada di daerah Tunisia, Libya, Mesir, Spanyol,
dan Afrika. Beliau meninggal pada tahun 800 M (179 H).
-Imam
Syafi’i
Nama
lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Syafi’i. beliau
dilahirkan di Khaza provinsi Askalan Palestina pada tahun 676 M/150 H. Beliau
anak yang cerdas, pada usia 9 tahun telah hafal Al-Qur’an dan pada usia 13
tahun telah hafal kitab Al-muwatta karangan Imam Malik. Hasil karyanya yang
terbesar adalah Al-Umm yang merupakan kitab yang membahas hukum Islam secara
logis dan sistematis. Karya-karya beliau yang lain adalah Ar-Risalah, Musnad
Iman Syafi’i, Siyarul Ausa’i, Ibtalul Istishah, Jima’ul, Ikhtilaful Hadts, dan
ushul Fiqh. Para pengikutnya tersebar di Indonesia, Malaysia, Filiphina, Mesir,
dan Pakistan. Beliau meninggal di Fusthat, Mesir 204H / 819M.
-Imam
Ahmad bin Hambal
Nama
lengkapnya adalah Ahmad bin Hambal ibnu Hilal Az-Zahliy as-Syaibani. Beliau
dilahirkan pada tahun 780M/164H di Baghdad. Pada usia 16 tahun beliau telah
hafal al-Qur’an, hadits, dan fikih. Ajarannya yang terkenal dengan Mazhab
Hambali. Dalam menetapkan hokum fikih, Imam Hambali berpedoman pada al-Qur’an,
hadits, dan fatwa para sahabat. Hasil karyanya yang terbesar adalah musnad yang
merupakan ensiklopedia yang memuat sekitar 2.900 buah hadits. Karyanya yang
lain yaitu An-Nasikh wal Mansukh, yang berisi tentang adanya ayat-ayat
Al-Qur’an yang dihapus dan penggantinya. Pada hari Jumaat tanggal 12 Rabiul
Awal tahun 241 H/855 M beliau meninggal dunia yang fana ini dengan tenang dalam
usia 77 tahun. Setelah mendengar wafatnya beliau, seluruh Kota Baghdad menjadi
gempar jenazah beliau disembahyangkan lebih dari 130,000 orang muslimin.
7. Ilmu
Kedokteran
-Abu
Zakaria Yuhana bin Masiwaih
Beliau
lahir sebagai putra seorang apoteker dan dokter dari Gundishapur. Beliau
merupakan guru dari Hunain bin Ishaq. Ia menerjemahkan berbagai karya medis
Yunani ke dalam bahasa Syria. Banyak tulisan-tulisan anatomis dan medis
kepadanya, terutama “Gangguan Mata” (Daghal al-‘ain), yang merupakan awal
risalah sistematis pada oftalmologi yang masih ada dalam bahasa Arab dan kata-kata
mutiara, terjemahan Latin yang sangat populer di Abad Pertengahan. Dia
meninggal di Samarra.
-Sabur
bin Sahal
Beliau
adalah adalah seorang abad ke-9th Persia Christian dokter dari Academy of
Gundishapur. Antara karya-karya medis lainnya, ia menulis salah satu buku medis
pertama pada penangkal yang disebut Aqrabadhin, yang dibagi menjadi 22 volume,
dan yang mungkin adalah paling awal dari jenisnya untuk mempengaruhi obat
Islam. Antidotary ini menikmati banyak popularitas sampai itu digantikan versi
Ibn al-Tilmidh ‘s kemudian dalam paruh pertama abad kedua belas.
-Abu
Zakaria al-Razy
Nama
lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad ibnu Zakariya ar-Razi. Ar-Razi Lahir di
Rayy, Teheran Sekitar tahun 865 M. Di dunia barat dikenal dengan Rozes. Beliau
seorang ahli penyakit campak dan penemu air raksa yang dipakai dalam dunia
kedokteran. Karyanya adalah Al-Hawi yang sekarang dijadikan buku induk modern.
wafat sekitar tahun 313 H/925 M dalam usia 62 Tahun di kota kelahirannya, Rayy.
-Ibnu
Sina
Nama
lengkapnya adalah Abu Ali Husein bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina.
Dilahirkan pada tahun 980 M/ 370 H di Afsyana, suatu tempat yang terletak di
dekat Bukhara. Di dunia barat ia dikenal dengan Avicenna. Pada umur 10 tahun ia
menguasai ilmu agama seperti ilmu tafsir, fikih, perbandingan agama, tasawuf,
dan sebagainya. Di usia 18 tahun, ia telah menguasai seluruh cabang ilmu
pengetahuan pada waktu itu. Beliau juga berhasil menguasai ilmu kedokteran. Di
dunia kedokteran, beliau dinobatkan sebagai “Father of Doctor”yaitu Bapak Kedokteran.
Karya-karya
beliau tentang kedokteran dan filsafat adalah “Al-Qanun fi Thibb” yaitu
dasar-dasar ilmu kedokteran. Beliau meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
8. Ilmu
Perbintangan
-Abu
Ma’syur al-Falaky
Sejatinya
ia memiliki nama lengkap Ja’far ibnuMuhammad Abu Ma’shar al-Balkhi. Keiji
Yamamoto dalam tulisannya tentang sejarah hidup Abu Ma’shar mengungkapkan,
ilmuwan Muslim terkemuka di abad ke-9 M itu terlahir pada 10 Agustus 787 M di
Balkh, Persia (sekarang Afganistan). Sejatinya ia memiliki nama lengkap Ja’far
ibnuMuhammad Abu Ma’shar al-Balkhi. Selain dikenal dengan sebutan Abu Ma’shar,
astrolog ini juga biasa disebut dengan panggilan Abulmazar. Abu Ma’shar
merupakan seorang ilmuwan serbabisa. Selaindikenal sebagai seorang ahli
astrologi(ilmu perbintangan), Abu Ma’shar juga menguasai matematika, astronomi,
dan filsafat Islam. Ia menekuni matematika saat berusia 47 tahun, setelah kenal
dan berkecimpung dalam dunia astrologi. Nyaris semua karya Abu Ma’shar dalam astronomi
telah hilang, dan hanya karya astrologinya dalam bahasa Arab yang masih
tersisa. Karya-karyanya antara lain Isbatul Ulum dan Haiatul Falak.
-Jabir
al-Batany
Al-Battani
lahir pada tahun 858 di Battan, Harran. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah
Muhammad Ibn Jabir Ibnu Sinan al-Battani. Namun, para penulis abad pertengahan
lebih sering menyebutnya dengan nama Albetegni atau al-Batenus.
Sebagai
seorang ahli astronomi, al-Battani menghasilkan sejumlah penemuan astronomi
yang penting bagi dunia. Ia adalah ilmuwan pertama yang mengetahui berapa lama
waktu yang diperlukan bumi mengelilingi matahari, yaitu 365 hari, 5 jam, 46
menit, dan 24 detik. Angka yang ditunjukkan dalam perhitungannya itu mendekati
angka yang dihasilkan para ilmuwan modern saat melakukan penelitian yang sama
dengan menggunakan alat yang lebih akurat. Ketika alat astronomi canggih belum
ditemukan, al-Battani dikenal telah melakukan penelitian terhadap bermacam
benda langit.
Karya
al-Battani yang sangat berpengaruh adalah Kitab Ma’rifat Matali al-Buruj
fi ma Bayna Arba al-Falak, sebuah buku ilmu pengetahuan
tentang zodiak dan pemecahan soal-soal astrologi. Selain itu, dikenal pula Risalah fi Tahkik Akdar al-Ittisalat, yaitu sebuah uraian mengenai sejumlah penemuan dan penerapan
astrologi. Karya al-Battani lainnya adalah az-Zaujush li Battani (Almanak Versi al-Battani). Buku ini memuat enam puluh tema, seperti pembagian planet,
lingkaran kecil yang mengitari lingkaran besar, garis orbit, dan sirkulasi
peredaran planet. Al-Battani meninggal dunia pada tahun 927 di Irak.
-Raihan
al-Bairuny
Bernama
lengkap Abu Raihan Muhammad ibn Ahmad
Al Biruni, ilmuwan besar ini dilahirkan diKhawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak
dalam kekaisaran Persiapada 362 H atau bulan September 973 M (5 September973), di desa Khath yang merupakan ibukota
kerajaan Khawarizm, Turkmenistan (kini kota Kiva, wilayah Uzbekistan). Beliau merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulisensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi
dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan. Beliau juga menguasai beberapa bahasa diantaranyabahasa Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa Berber, bahasa Sanskerta.
Beliau
menulis buku berjudul Al Qanun Al Mas’udi fil Hai’ah wan
Nujum (Teori tentang Perbintangan) yang dipersembahkan untuk Sultan
Mas’ud dari Ghazna (tempat beliau menutup umur). Karya lainnya, di bidang
kedokteran berjudul As-Saydala fit Thib (Farmasi dalam ilmu Kedokteran), Al Maqallid ‘Ilm
Al-Hai’ah (tentang perbintangan), buku Kitab Al
Kusufwal Khusuf Ala Khayal Al-Hunud (Kitab tentang Pandangan Orang-orang
India terhadap Peristiwa Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan) dan Al-Tafhim
liawaili Shina ‘atit Tanjim. Tokoh dan ilmuwan besar ini akhirnya menghadap
Sang Ilahi Rabbi pada 1048 M, dalam usia 75 tahun di Ghazna (kini wilayah
Afganistan).
9. Filsafat
Islam (Pemikiran Islam)
-Abi
Ishak Al-Kindy
Nama
lengkapnya adalah Abu Yusuf bin Ishak. Berasal dari Kindah di Yaman, tetapi
lahir di Kufah (Irak) tahun 801. Di dunia barat beliau dikenal dengan sebutan
Al-Kindus. Beliau dikenal juga sebagai filosuf Arabyang artinya keturunan asli
Arab. Beliau juga ahli perbintangan. Semasa hidupnya, selain bisa berbahasa
Arab, ia mahir berbahasaYunani pula. Karya-karyanya antara lain;
1. Risalah fi Masa’il Su’ila Ahwal
Al-Kawakib,yakni jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan seputar keadaan
planet-planet,
2. Risalah fi Jawab Masa’il Thabi’iyyah fi
Kayfiyyat Nujumiyyah, yakni pemecahan soal-soal tesis tentang sifat-sifat
perbintangan,
3. Risalah fi Fashlayn, tentang dua musim (Musim
panas dan musim dingin)
4. Fi Asy-Sya’at, tentang sinar bintang.
Beliau
meninggal di Bagdad pada tahun 873
-Abu
Nashr Al-Faraby
Nama
lengkapnya Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Turkham bin Awzalagh Al-Faraby.
Lahir pada 870 M di desa Wasij, bagian dari Farab. Di negeri Barat, al-Farabi
dikenal dengan nama Avennaser atau Alfarabius. Adapun karyanya adalah Adradh ma
ba’da al-Thabi’ah atau buku intisari dan buku metafisika. Al-Farabi meninggal
di Damaskus, ibukota Suriah pada umur sekitar 80 tahun, tepatnya pada 950 M.
-Ibnu
Sina
Nama
lengkapnya adalah Abu Ali Husein bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina.
Dilahirkan pada tahun 980 M/ 370 H di Afsyana, suatu tempat yang terletak di
dekat Bukhara. Di dunia barat ia dikenal dengan Avicenna. Pada umur 10 tahun ia
menguasai ilmu agama seperti ilmu tafsir, fikih, perbandingan agamatasawuf, dan
sebagainya. Di usia 18 tahun, ia telah menguasai seluruh cabang ilmu
pengetahuan pada waktu itu. Beliau juga berhasil menguasai ilmu kedokteran. Di
dunia kedokteran, beliau dinobatkan sebagai “Father of Doctor”yaitu Bapak
Kedokteran.
Karya-karya
beliau tentang kedokteran dan filsafat adalah “Al-Qanun fi Thibb” yaitu
dasar-dasar ilmu kedokteran. Beliau meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
-Ibnu
Majah
Nama
sebenarnya Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah ar-Rabi’i al-Qazwini dari
desa Qazwin, Iran. Lahir tahun 209 H. Beliau adalah muhaddits ulung, mufassir
dan seorang alim. Salah satu karya terkenalnya adalah Sunan Ibnu Majah. Beliau
memiliki beberapa karya lain di antaranya adalah Kitabus Sunan, Tafsir dan
Tarikh Ibnu Majah. Ia melakukan perjalanan ke berbagai kota untuk menulis
hadits, antara lain Ray, Basrah, Kufah, Baghdad, Syam, Mesir dan Hijaz. Ia
wafat pada tahun 273 H.
-Ibnu
Thufail
Nama
lengkap Abu Bakar Muhammad bin Abdul Malik bin Muhammad bin Tufail al-Qaisi
al-Andalusi (nama Latin Abubacer) ialah filsuf, dokter, dan pejabat pengadilan
Arab Muslim dari Al-Andalus. Lahir di Guadix dekat Granada, ia dididik oleh
Ibnu Bajjah (Avempace). Ia menjabat sekretaris untuk penguasa Granada, dan
kemudian sebagai vizier dan dokter untuk Abu Yaqub Yusuf, penguasa Spanyol
Islam (Al-Andalus) di bawah pemerintahan Almohad, pada yang mana ia
menganjurkan Ibnu Rushd sebagai penggantinya sendiri saat ia beristirahat pada
1182.
Di
zamannya nama baiknya sebagai pemikir & pelajar telah membuatnya dipuji
sebagai Maecenas. Ibnu Tufail juga merupakan pengarang Hayy ibn Yaqthan (Hidup, Putra Kesadaran) roman
filsafat, dan kisah alegori lelaki yang hidup sendiri di sebuah pulau dan dan
yang tanpa hubungan dengan manusia lainnya menemukan kebenaran dengan pemikiran
yang masuk akal, dan kemudian keterkejutannya pada kontak dengan masyarakat
manusia untuk dogmatisme, dan penyakit lainnya.
Miguel
Casiri (1122 H/1710 M-1205 H/1790 M) menyebutkan dua karya yang masih ada,
yaitu:Risalah hay Ibn Yaqzhan dan Asrar al-Hikmah al- Mashriqiyyah, yang
disebu terakhir ini berbentuk naskah. Kata pengantar dari Asror menyebutkan
bahwa itu hanya merupakan satu bagian dari risalah Hayy Ibn Yaqzhan fi Asror
al-Hikmah al-Mashriqiyyah. Ibnu Tufail meninggal dunia pada tahun 1185 M di
Maroko.
10. Ilmu
Sejarah
-Al-Waqidy
Nama
lengkapnya adalah Abu ‘Abdullah Muhammad Ibn’ Umar Ibn al-Aslami Waqid. Lahir
pada tahun 130 H/748 M. Beliau adalah seorang sejarawan dan penulis biografi
Muslim awal dari Islam Nabi Muhammad mengkhususkan diri dalam kampanye nya.
Al-Waqidi menjabat sebagai hakim (kadi) untuk Harun al-Rasyid dan Al-Ma’mun. Ia
lahir dan dididik di Madinah. Al-Waqidi adalah seorang kolektor tak kenal lelah
dari tradisi dan penulis banyak buku. Sekretarisnya, Muhammad Ibnu Sa`ad juga
seorang sejarawan terkenal. Dia memanfaatkan informasi yang dikumpulkan oleh
al-Waqidi. Keduanya menulis biografi Nabi Muhammad yang suplemen penting untuk
“Sirat Rasul Allah”. Karya-karyanya antara lain; Al-Magazy, Fathu Afrika,
Fathul Ajam, dan lain-lain. Beliau meninggal pada tahun 207 H/ 822 M.
-Ibnu
Saad
Nama
sebenarnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin sa’ad bin Mani’ al-Quraisy al
Bashri al Baghdadi, ia seorang imam penghapal hadits dan seorang ahli fiqh
sejarah yang terpercaya ( Tsiqah ), ia dilahirkan di Bashrah pada tahun 168 H.
Ibn
Sa’ad memiliki gelar kehormatan yang banyak. Ia adalah seorang al-Hafiz,
al-‘Allamah, al-Hujjah, al-Tsiqah dan lain sebagainya. Ini membuktikan keilmuan
Ibn Sa’ad yang luas, baik itu ilmu Sejarah maupun Hadits; meliputi pelacakan
dan periwayatannya, keghariban dan pemahamannya. Ia mengetahui berita-berita
Nabi Muhammad dan orang-orang sesudah mereka. Disamping itu
Ibnu Sa’ad adalah seorang yang saleh, ia selama 60 tahun berpuasa seperti
Nabi Daud, yaitu sehari puasa dan sehari lagi tidak.
Diantara
kitabnya yang terkenal adalah al-Thabaqat al-Kubra, yang didalamnya dijelaskan
kisah kisah nabi nabi terdahulu istimewa Nabi kita Muhammad saw sebagai
pendahuluan bagi sejarah sejarah rasul dan peperangan peperangan yang beliau
lakukan diterangkan dalam Sirah Nabawiyah, setelah itu barulah diterangkan Thabaqat para Sahabat, Tabi’in
dan orang orang sesudah mereka sampai kepada masa Ibnu Sa’ad sendiri.Ibnu Sa’ad
wafat pada tahun 230 H di Baghdad.
-Ibnu
Hisyam
Nama
aslinya adalah Abdul Mulk Ibnu Hisyam Ibnu Ayyub Al Himyari al Ma’arifi
(Ma’arif ialah salah satu kabilah terbesar dari Yaman). Sebagian ulama’
lain mengatakan marga Ibnu Hisyam adalah al Dzuhali (sebuah kabilah yang di
nisbatkan kepada Dzuhali Ibnu Syaiban). Tidak di ketahui secara pasti tahun
berapa beliau di lahirkan, namun yang pasti beliau di lahirkan dan tumbuh
dewasa di Bashroh, setelah menimba ilmu di kota kelahirannya ini, akhirnya
beliau menguasai dan mahir tentang sastra arab, sehingga tak heran beliau
menyandang gelar an Nahwiy (ahli nahwu). Sedang untuk pengetahuan siroh nabi
(ilmu sejarah) beliau berguru kepada Yunus Ibnu Habib (w. 182 H.), Abi Ubaidah
Ma’mar Ibnu al Mutsanna (w. 218 H.), Abi Mihroz Kholf Al Ahmar (w. 180 H.), dan
Abi Zaid al Anshori (w. 210 H.).
Para Ilmuwan Muslim
pada Masa Bani Abbasiyah
1. Ilmu
Tafsir
a.
Tafsir bil Ma’tsur (Al-Qur’an ditafsir dengan Hadits Nabi)
–
Ibnu Jarir Al-Thabary
Nama
lengkapnya Abu Ja’far Muhammad Bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib
al-Thabary. Beliau dilahirkan di Thabaristan pada tahun 224 H. Diusia yang
masih sangat belia, beliau keluar dari negeri kelahirannaya menuju beberapa
wilayah yang menurutnya cocok untuk menimba ilmu. Diantara negara yang pernah
dijelajahinya dalam pengembaraannya menunutut ilmu adalah; Mesir, Syam, Irak.
Kemudian menghabiskan sisa usianya di Baghdad. Bapak sejarawan ini wafat di
Baghdad pada tahun 310 H atau genap usianya 76 tahun.
Beliau
unggul dalam berbagai ilmu pengetahuan. Diantara ilmu yang dikuasai beliau
adalah ilmu qiraat, tafsir, hadits, sejarah dan lain sebagainya. Adapun karya
tulisnya yang terkenal adalah kitab tafsir, kitab al-qiraat, al-’adadu wa
al-tandzil, kitab ikhtilafu al-ulama, tarikh al-umamu wa al-muluk, tarikh
al-rijaal mina al-shahabah wa al-tabi’in, kitabu ahkam syaraa’ii al-islam,
kitab ushuluddin.
Ciri
penafsiran beliau adalah meliputi:
a. Istinbath hukum (mengeluarkan hukum)
b. Tarjih ( Menyebutkan pendapat masing masing ulama pada sebuah permasalahan
kemudian mengambil salah satu pendapat yang paling rajih berdasarkan dalil
valid dan eksplisit)
c. Al-bahtsu al-harru al-dakiq (penelitian secara mendalam)
–
Ibnu ‘Athiyah Al-Andalusy
Nama
lengkapnya adalah al-Qadhi Abu Muhammad Abd al-Haq ibn Ghalib ibn Abdurrahman
ibn Ghalib ibn Athiyyah al-Muharibi. Ia lahir di Granada pada tahun 481 H. Ia
dibesarkan di tengah keluarga yang sangat mencintai ilmu pengetahuan. Ayahnya
adalah seorang ulama hadis terkemuka yang hafal beribu-ribu hadis. Dari ayah
inilah ia mendapat pendidikan dasar agama Islam.
Ibnu Athiyyah dianugerahi kecerdasan yang luar
biasa. Karena itu, pelajaran yang diterimanya dengan mudah dihafalkan. Tentang
hal ini, Imam as-Sayuthi dalam kitab Bughya al-Wu’ad berkata, “Ia orang yang mulia. Terlahir dari keluarga yang
berilmu. Otaknya sangat cerdas. Bagus pemahamannya dan terpuji budi
pekertinya.”
Riwayat
hidup Ibnu Athiyyah tak pernah sepi dari pengembaraan menuntut ilmu. Kota-kota
seperti Qurthubah, Isybiliyyah, Marsiyah, dan Balansiyah adalah sedikit kota
yang pernah dikunjungi. Beragam disiplin ilmu ia pelajari dari sejumlah ulama.
Misalnya, Abu Ali Husin ibn Muhammad al-Ghassani. Ulama ini adalah gurunya yang
utama. Namun sayang, ia berguru tak lama sebab al-Ghassani wafat pada tahun 498
H.
Setelah
itu, Ibnu Athiyyah berguru kepada al-Faqih Abu Abdullah Muhammad ibn Ali ibn
Muhammad at-Taghlibi. Sebagaimana al-Ghassani, ia juga belajar hingga
at-Taghlibi wafat pada tahun 508 H. Demikian juga kepada Abu Ali al-Husin ibn
Muhammad ash-Shadafi hingga ash-Shadafi wafat pada tahun 514 H. Hatta,
pada tahun 542 H Ibnu Athiyyah meninggal dunia di Andalus.
Salah
satu karyanya yang berupa tafsir diberi nama al-Muharrir al-Wajiz fi Tafsir
Al-Qur’an al-Azizyang mampu membangkitkan
nasionalisme Arab. Melalui tafsir itu, ia tak henti-hentinya memberi semangat
kepada generasi muda untuk bersatu dan memandang kehidupan dengan penuh
optimistis.
–
As-Sudai
Nama
lengkapnya adalah Abdurrahman bin Abdul Aziz
as-Sudais an-Najdi. Beliaudilahirkan diRiyadh, Arab Saudi tahun 1961. Dia adalah imam besar Masjidil Haram Kota Suci Mekkah, Arab Saudi.
Beliau telah hafal al-Qur’an pada umur 12 tahun. Tumbuh di
Riyadh, Sudais belajar di SD Al-Muthana bin Harits, dan
setelah itu kuliah di Riyadh Scientific Institution dan lulus tahun 1979(umur 17–18 tahun) dengan nilai baik. Ia
memperoleh ijazah Syariah dari Universitas Riyadh pada tahun 1983 (umur 21–22 tahun), dan
menjadi anggota PPI (Pengetahuan Pokok Islam) sebagai pemberi ceramah atau dosen. Ia mempelajari Islam dari gurunya di
Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud pada tahun 1987 (umur 25–26 tahun) dan
menerima gelar Ph.D. Ia aktif di Universitas Syariah Islam Ummul Qura pada
tahun 1995 (umur 33–34 tahun) sebagai asisten profesor setelah aktif di
Universitas Riyadh.
–
Muqatil bin Sulaiman
Nama
lengkapnya Muqatil bin Sulaiman
al-Balkhi. Beliau adalah seorang Sunni abad ke-8 mufassir Al-Quran.Muqatil adalah
penulis tafsir (komentar) Qur’an. Dia juga berperan dalam beberapa bagian dalam perang
sipil selama kekhalifahan Marwan bin Muhammad. Ia mempekerjakan ta’wil dalam
tafsirnya bahkan pada ayat tentang sifat Allah diyakini oleh banyak untuk
menunjukkan kontradiksi dalam pikirannya
–
Muhammad bin Ishak
Nama
lengkapnya Muhammad bin Ishaq bin
Yasar. Beliau termasuk sejarawan muslim yang pertama. Lahir di Madinah pada tahun 85H / 704M dan meninggal pada tahun 151H / 768M. Ia yang pertama kali menulis Sirat Rasulullah, yang merupakan biografi Rasulullah pertama yang paling
komprehensif.Ibnu Sa’ad berkata tentang Ibnu Ishaq, “Ia merupakan yang pertama mengumpulkan sejumlah
ekspedisi dari Utusan Allah (Muhammad) dan mencatatnya.”
b.
Tafsir bil Ra’yi
–Abu
Bakar Asam (Mu’tazilah)
–Abu
Muslim Muhammad bin Bahr Isfahany
–Ibnu
Jaru al-Asady
–Abu
Yunus Abdulsalam
2. Ilmu
Hadits
-Imam
Bukhori
Nama
lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin
Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju’fi al-Bukhari. Lahir pada tanggal 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M)- Wafat pada tanggal
31 Agustus 870 M (256 H) pada malam Idul Fitri dalam usia 62 tahun kurang 13
hari. Ia dimakamkan selepas Salat Dzuhur pada Hari Raya Idul Fitri.. Beliau adalah ahli hadits yang termasyhur di antara para
ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah bahkan dalam kitab-kitab Fiqih dan Hadits, hadits–hadits beliau memiliki derajat yang
tinggi. Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam hal
Ilmu Hadits).
Dalam bidang ini, hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya.
Karya
Imam Bukhari antara lain:
1. Al-Jami’ ash-Shahih yang dikenal sebagai
Shahih Bukhori
2. Al-Adab al-Mufrad
3. Adh-Dhu’afa ash-Shaghir
4. At-Tarikh ash-Shaghir
5. At-Tarikh al-Kabir
6. At-Tarikh al-Ausath
7. At-Tafsir al-Kabir
8. Al-Musnad al-Kabir
9. dll
-Imam
Muslim
Imam
Muslim bernama lengkap Imam Abul Husain Muslim bin
al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al Qusyairi an Naisaburi. Imam Muslim dilahirkan di Naisabur tahun 202 H atau 817 M.
Naisabur, saat ini termasuk wilayah Rusia. Dalam sejarah Islam, Naisabur
dikenal dengan sebutan Maa Wara’a an Nahr, daerah-daerah yang terletak di
belakang Sungai Jihun di Uzbekistan, Asia Tengah. Di usia 10 tahun, beliau
sering datang berguru pada Imam Ad Dakhili, seorang ahli hadits di kotanya.
Setahun kemudian, Muslim mulai menghafal hadits dan berani mengoreksi
kekeliruan gurunya ketika salah dalam periwayatan hadits.
Setelah
mengarungi kehidupan yang penuh berkah, Muslim wafat pada hari Ahad sore, dan
di makamkan di kampung Nasr Abad daerah Naisabur pada hari Senin, 25 Rajab 261
H. dalam usia 55 tahun. Selama hidupnya, Muslim menulis beberapa kitab yang
sangat bermanfaat.Imam muslim mempunyai kitab hasil tulisannya yang jumlahnya cukup
banyak. Di antaranya:
1. Al-Jamius Syahih
2. Al-Musnadul Kabir Alar Rijal
3. Kitab al-Asma’ wal Kuna
4. Kitab al-Ilal
5. Kitab al-Aqran
6. Kitab Sualatihi Ahmad bin Hanbal
7. Kitab al-Intifa’ bi Uhubis Siba’
8. Kitab al-Muhadramain
9. Kitab Man Laisa Lahu illa Rawin Wahidin
10. Kitab Auladus Sahabah
k.
Kitab Auhamul Muhadisin.
-Ibnu
Majah
Nama
sebenarnya Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah ar-Rabi’i al-Qazwini dari
desa Qazwin, Iran. Lahir tahun 209. Beliau adalah muhaddits ulung, mufassir dan
seorang alim. Beliau memiliki beberapa karya diantaranya adalah Kitabus Sunan,
Tafsir dan Tarikh Ibnu Majah. Ia melakukan perjalanan ke berbagai kota untuk
menulis hadits, antara lain Ray, Basrah, Kufah, Baghdad, Syam, Mesir dan Hijaz.
Ia wafat pada tahun 273 H. Salah satu karyanya adalah Sunan Ibnu Majah.
-An-Nasa’i
Nama
lengkap Imam al-Nasa’i adalah Abu Abd al-Rahman Ahmad bin Ali bin Syuaib bin
Ali bin Sinan bin Bahr al-khurasani al-Qadi. Lahir di daerah Nasa’ pada tahun
215 H. Beliau dinisbahkan kepada daerah Nasa’ (al-Nasa’i), daerah yang menjadi
saksi bisu kelahiran seorang ahli hadis kaliber dunia. Beliau berhasil menyusun
sebuah kitab monumental dalam kajian hadis, yakni al-Mujtaba’ yang di kemudian
hari kondang dengan sebutan Sunan al-Nasa’i. Imam al-Nasa’i meninggal pada
tahun 303 H dan dikebumikan di Bait al-Maqdis, Palestina.
-Abu
Daud
Nama
lengkapnya Al-Imam al-Muhaddist Abu Dawud. Beliau lahir pada tahun 202 H dan
wafat pada tahun 275 H di Bashrah. Salah satu kitab yang terkenal adalah yang
disusun oleh Imam Abu Dawud yaitu sunan Abu Dawud. Kitab ini memuat 4800 hadits
terseleksi dari 50.000 hadits.
3. Ilmu
Kalam
-Abu
Hasan Al-Asy’ary
Nama lengkapnya Abul al-Hasan Ali bin Ismail al-Asy’ari. Al-Asy’ari lahir tahun 260 H/873 M dan wafat pada tahun 324 H/935 M Al-Asy’ari lahir di Basra, namun sebagian besar hidupnya diBaghdad.Ia meninggalkan karangan-karangan, kurang
lebih berjumlah 90 buah dalam berbagai lapangan. Kitabnya yang terkenal ada
tiga : 1. Maqalat al-Islamiyyin, 2. Al-Ibanah ‘an Ushulid
Diniyah , 3. Al-Luma.
-Imam
Ghazali
Nama
lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali. Beliau lahir di Tus,
Iran pada tahun 1058 M/450 H. karena kekuasaan ilmunya, beliau mendapat gelar
Hujjatul Islam. Karya-karya beliau antara lain; Maqasidul Falsafah, Al-Munqiz
Minad Dalal, Al-Basit, Bidayatul Mujtahid, dan yang terkenal Ihya Ulumuddin.
-Washil
bin Atho’
Washil bin ‘Atha’, lahir pada tahun 80 H, di Madinah,
belajar pada Imam Hasan al-Bashri di Bashrah, kemudian memisahkan diri dalam
kasus hukum bagi pelaku dosa besar. Meninggal pada tahun 131 H. Ajaran-ajarannya
antara lain:
a. Pelaku dosa
besar berada di manzilah bain manzilatain (posisi antara dua posisi yang ada).
b. Paham Kadariyah yang
diajarkan oleh Ma’bad dan Ghailan. Paham ini mengajarkan
bahwa manusialah yang menciptakan segala perbuatannya, baik maupun buruk dan
Allah bersifat adil, tidak mungkin berbuat jahat dan bersifat zalim.
c. Peniadan
sifat-sifat Allah dalam arti bahwa apa yang disebut sifat Allah sebenarnya
Esensi Allah itu sendiri.
-Abu
Huzail Al-Allaf
Al-‘Allaf bernama lengkap Abu al-Huzail Muhammad Ibn
Huzail al-‘Allaf. Dia termasuk tokoh al-Mu’tazilah yang paling berpengaruh pada
Madrasah al-Basharah. Lahir pada tahun 135 H., tepatnya tiga tahun
pascaterbentuknya pemerintahan al-abbasiyah dan wafat pada tahun 235 H., yaitu
pada awal pemerintahan al-Mutawakkil. Ia seorang pemikir dan ahli kalam
Mu’tazilah serta banyak mengetahui filsafat Yunani sehingga memudahkannya
menyusun ajaran al-Mu’tazilah yang bercorak filsafat. Lahir dan belajar di
Bashrah kemudian pindah ke Baghdad. Di antara pemikirannya yang berbeda dengan
tokoh-tokoh al-Mu’tazilah adalah:
a. Allah itu ‘Alim
(Maha Mengetahui) dengan dzat-Nya, Allah itu Qadir (Maha Berkuasa) dan
Qudrah Allah adalah dzat-Nya, demikian seterusnya. Singkatnya dia meniadakan
seluruh sifat selain dzat Allah sebagaimana yang dilakukan oleh Wasil akan
tetapi dia lebih mendalam.
b. Alam memiliki cakupan
dan batasan karena alam adalah hal yang baru, termasuk surga dan neraka.
c. Manusia
terbebani taklif (kewajiban) yang mampu dibedakan oleh akal antara yang baik
dan yang buruk meskipun tanpa syariat atau wahyu.
d. Ajaran al-shalah wa al-ashlah (Allah wajib berbuat baik dan terbaik)
4. Ilmu
Tasawuf
-Al-Qusairy
Al
Qusyairy mengatakan, bahwa ia lahir di Astawa pada bulan Rablul Awal tahun 376
H. atau tahun 986 M. Syuja’ al Hadzaly menandaskan, beliau wafat di Naisabur,
pada pagi hari Ahad, tanggal 16 Rablul Akhir 465 H./l 073 M. Ketika itu usianya
87 tahun.Ia dimakamkan di samping makam gurunya, Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq ra,
dan tak seorang pun berani memasuki kamar pustaka pribadinya dalam waktu
beberapa tahun, sebagai penghormatan atas dirinya.
Beliau
alim dalam ilmu-ilmu fikih, tafsir, hadits, ushul, adab, terutama tasawuf.
Kitab beliau yang terkenal mengenai tasawuf adalah Ar-Risalahul Qusyairiyah.
-Imam
Ghazali
Nama
lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali. Beliau lahir di Tus,
Iran pada tahun 1058 M/450 H. Beliau menguasai ilmu fikih, tauhid, filsafah,
matematika, dan fisika pada usia muda. Karena keluasaan ilmunya, beliau
mendapat gelar Hujjatul Islam. Karya-karya beliau antara lain; Maqasidul
Falsafah, Al-Munqiz Minad Dalal, Al-Basit, Bidayatul Mujtahid, dan yang
terkenal Ihya Ulumuddin. Beliau wafat pada tahun 502H.
5. Ilmu
Bahasa
-Subawaih
Sibawaih memiliki nama asli ‘Amr ibn Utsman ibn Qanbar. Lahir
pada tahun 148H/765M. Beliau dilahirkan di kota al–Baidha’, yaitu sebutan bagi kota Persi. Sibawaih memiliki
kunyah Abu Basyar, Abu al-Hasan, dan Abu al-Utsman, dan laqab beliau adalah
Sibawaih.
Sibawaih adalah salah satu tokoh yang menguasai berbagai
disiplin ilmu terutama tata bahasa arab yang dikenal dengan nama anhwu.
Sibawaih dan para pakar nahwu yang terpolarisasi dalam mazhab Basrah atau kufah
terdorong waktu itu untuk merumuskan tata bahasa arab yang sanggup melindungi
otentisitas dan mendistorsi akibat persentuhan budaya.Abu al-Faraj ibn al-Jauzy
mengatakan bahwa beliau wafat pada tahun 174H di kota Sawah, umurnya 32 tahun.
Bukunya terkenal dengan nama al-Kitabtelah memberikan
pengaruh yang besar dalam ilmu nahwu dan para ulama’ berasumsi bahwa al-Kitab
adalah buku terpenting yang disusun di dunia ini, mereka menyebutnya dengan Qur’an al-Nahwi.
-Abu Zakaria Al-Farra
Nama
lengkapnya adalah Abu Zakaria Yahya bin Ziyad bin Abdullah bin Manshur
ad-Dailami. Al-Farra’ lahir di Kufah pada tahun 144 H pada masa pemerintahan
Abu Ja’far al-Manshur. Kufah merupakan kota pilihan al-Farra’ untuk menuntut
ilmu dan merupakan pusat studi filsafat, lexiografi dan gramatikal sebagai
perangkat penstabilan bahasa Arab. Beliau wafat dalam perjalanan ke Mekkah pada
tahun 207 H dalam usia 63 tahun. Beberapa karyanya antara lain;
a.
Alatul Kitab
b.
Al-Ayyamu wa Al-layali
c.
Al-Baha’
d.
Al-Jam’u wa Tanbih fi al-Qur’an
e.
Al-Hudud, berisi tentang kaidah bahasa arab
f.
Huruf al-Mu’jam
g.
Al-Fakhir fi al-Amtsal
6. Ilmu
Fiqh
-Imam
Abu Hanifah
Nama
lengkapnya Nu’man bin Tsabit bin Zuta bin Mahan at-Taymi. Beliau dilahirkan di
Kufah tahun 699M/80 H. Hasil karyanya antara lain; Masailul usul Masailul
Nawadir, Al-Fatawa wal Wadi’at, fiqhu Akbar, dan Al-Alim wal Mutaan. Beliau )
merupakan pendiri dari Madzhab Hanafi. Pengikut terbesarnya di daerah Mesir,
Afganistan, Turkistan, dan anak benua India Pakistan. Beliau meninggal di
Baghdad, Irak, 148 H / 767 M.
-Imam
Malik
Nama
lengkapnya Malik bin Amar bin Malik bin Abi Amir. Beliau dilahirkan pada tahun
712M/93 H di Madinah. Beliau merupakan pakar ilmu fikih dan hadits, serta
pendiri Mazhab Maliki. Hasil karyanya adalah Al-Muwatha’ yang mengandung 1726
buah hadits. Para pengikutnya berada di daerah Tunisia, Libya, Mesir, Spanyol,
dan Afrika. Beliau meninggal pada tahun 800 M (179 H).
-Imam
Syafi’i
Nama
lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Syafi’i. beliau
dilahirkan di Khaza provinsi Askalan Palestina pada tahun 676 M/150 H. Beliau
anak yang cerdas, pada usia 9 tahun telah hafal Al-Qur’an dan pada usia 13
tahun telah hafal kitab Al-muwatta karangan Imam Malik. Hasil karyanya yang
terbesar adalah Al-Umm yang merupakan kitab yang membahas hukum Islam secara
logis dan sistematis. Karya-karya beliau yang lain adalah Ar-Risalah, Musnad
Iman Syafi’i, Siyarul Ausa’i, Ibtalul Istishah, Jima’ul, Ikhtilaful Hadts, dan
ushul Fiqh. Para pengikutnya tersebar di Indonesia, Malaysia, Filiphina, Mesir,
dan Pakistan. Beliau meninggal di Fusthat, Mesir 204H / 819M.
-Imam
Ahmad bin Hambal
Nama
lengkapnya adalah Ahmad bin Hambal ibnu Hilal Az-Zahliy as-Syaibani. Beliau
dilahirkan pada tahun 780M/164H di Baghdad. Pada usia 16 tahun beliau telah
hafal al-Qur’an, hadits, dan fikih. Ajarannya yang terkenal dengan Mazhab
Hambali. Dalam menetapkan hokum fikih, Imam Hambali berpedoman pada al-Qur’an,
hadits, dan fatwa para sahabat. Hasil karyanya yang terbesar adalah musnad yang
merupakan ensiklopedia yang memuat sekitar 2.900 buah hadits. Karyanya yang
lain yaitu An-Nasikh wal Mansukh, yang berisi tentang adanya ayat-ayat
Al-Qur’an yang dihapus dan penggantinya. Pada hari Jumaat tanggal 12 Rabiul
Awal tahun 241 H/855 M beliau meninggal dunia yang fana ini dengan tenang dalam
usia 77 tahun. Setelah mendengar wafatnya beliau, seluruh Kota Baghdad menjadi
gempar jenazah beliau disembahyangkan lebih dari 130,000 orang muslimin.
7. Ilmu
Kedokteran
-Abu
Zakaria Yuhana bin Masiwaih
Beliau
lahir sebagai putra seorang apoteker dan dokter dari Gundishapur. Beliau
merupakan guru dari Hunain bin Ishaq. Ia menerjemahkan berbagai karya medis
Yunani ke dalam bahasa Syria. Banyak tulisan-tulisan anatomis dan medis
kepadanya, terutama “Gangguan Mata” (Daghal al-‘ain), yang merupakan awal
risalah sistematis pada oftalmologi yang masih ada dalam bahasa Arab dan kata-kata
mutiara, terjemahan Latin yang sangat populer di Abad Pertengahan. Dia
meninggal di Samarra.
-Sabur
bin Sahal
Beliau
adalah adalah seorang abad ke-9th Persia Christian dokter dari Academy of
Gundishapur. Antara karya-karya medis lainnya, ia menulis salah satu buku medis
pertama pada penangkal yang disebut Aqrabadhin, yang dibagi menjadi 22 volume,
dan yang mungkin adalah paling awal dari jenisnya untuk mempengaruhi obat
Islam. Antidotary ini menikmati banyak popularitas sampai itu digantikan versi
Ibn al-Tilmidh ‘s kemudian dalam paruh pertama abad kedua belas.
-Abu
Zakaria al-Razy
Nama
lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad ibnu Zakariya ar-Razi. Ar-Razi Lahir di
Rayy, Teheran Sekitar tahun 865 M. Di dunia barat dikenal dengan Rozes. Beliau
seorang ahli penyakit campak dan penemu air raksa yang dipakai dalam dunia
kedokteran. Karyanya adalah Al-Hawi yang sekarang dijadikan buku induk modern.
wafat sekitar tahun 313 H/925 M dalam usia 62 Tahun di kota kelahirannya, Rayy.
-Ibnu
Sina
Nama
lengkapnya adalah Abu Ali Husein bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina.
Dilahirkan pada tahun 980 M/ 370 H di Afsyana, suatu tempat yang terletak di
dekat Bukhara. Di dunia barat ia dikenal dengan Avicenna. Pada umur 10 tahun ia
menguasai ilmu agama seperti ilmu tafsir, fikih, perbandingan agama, tasawuf,
dan sebagainya. Di usia 18 tahun, ia telah menguasai seluruh cabang ilmu
pengetahuan pada waktu itu. Beliau juga berhasil menguasai ilmu kedokteran. Di
dunia kedokteran, beliau dinobatkan sebagai “Father of Doctor”yaitu Bapak Kedokteran.
Karya-karya
beliau tentang kedokteran dan filsafat adalah “Al-Qanun fi Thibb” yaitu
dasar-dasar ilmu kedokteran. Beliau meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
8. Ilmu
Perbintangan
-Abu
Ma’syur al-Falaky
Sejatinya
ia memiliki nama lengkap Ja’far ibnuMuhammad Abu Ma’shar al-Balkhi. Keiji
Yamamoto dalam tulisannya tentang sejarah hidup Abu Ma’shar mengungkapkan,
ilmuwan Muslim terkemuka di abad ke-9 M itu terlahir pada 10 Agustus 787 M di
Balkh, Persia (sekarang Afganistan). Sejatinya ia memiliki nama lengkap Ja’far
ibnuMuhammad Abu Ma’shar al-Balkhi. Selain dikenal dengan sebutan Abu Ma’shar,
astrolog ini juga biasa disebut dengan panggilan Abulmazar. Abu Ma’shar
merupakan seorang ilmuwan serbabisa. Selaindikenal sebagai seorang ahli
astrologi(ilmu perbintangan), Abu Ma’shar juga menguasai matematika, astronomi,
dan filsafat Islam. Ia menekuni matematika saat berusia 47 tahun, setelah kenal
dan berkecimpung dalam dunia astrologi. Nyaris semua karya Abu Ma’shar dalam astronomi
telah hilang, dan hanya karya astrologinya dalam bahasa Arab yang masih
tersisa. Karya-karyanya antara lain Isbatul Ulum dan Haiatul Falak.
-Jabir
al-Batany
Al-Battani
lahir pada tahun 858 di Battan, Harran. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah
Muhammad Ibn Jabir Ibnu Sinan al-Battani. Namun, para penulis abad pertengahan
lebih sering menyebutnya dengan nama Albetegni atau al-Batenus.
Sebagai
seorang ahli astronomi, al-Battani menghasilkan sejumlah penemuan astronomi
yang penting bagi dunia. Ia adalah ilmuwan pertama yang mengetahui berapa lama
waktu yang diperlukan bumi mengelilingi matahari, yaitu 365 hari, 5 jam, 46
menit, dan 24 detik. Angka yang ditunjukkan dalam perhitungannya itu mendekati
angka yang dihasilkan para ilmuwan modern saat melakukan penelitian yang sama
dengan menggunakan alat yang lebih akurat. Ketika alat astronomi canggih belum
ditemukan, al-Battani dikenal telah melakukan penelitian terhadap bermacam
benda langit.
Karya
al-Battani yang sangat berpengaruh adalah Kitab Ma’rifat Matali al-Buruj
fi ma Bayna Arba al-Falak, sebuah buku ilmu pengetahuan
tentang zodiak dan pemecahan soal-soal astrologi. Selain itu, dikenal pula Risalah fi Tahkik Akdar al-Ittisalat, yaitu sebuah uraian mengenai sejumlah penemuan dan penerapan
astrologi. Karya al-Battani lainnya adalah az-Zaujush li Battani (Almanak Versi al-Battani). Buku ini memuat enam puluh tema, seperti pembagian planet,
lingkaran kecil yang mengitari lingkaran besar, garis orbit, dan sirkulasi
peredaran planet. Al-Battani meninggal dunia pada tahun 927 di Irak.
-Raihan
al-Bairuny
Bernama
lengkap Abu Raihan Muhammad ibn Ahmad
Al Biruni, ilmuwan besar ini dilahirkan diKhawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak
dalam kekaisaran Persiapada 362 H atau bulan September 973 M (5 September973), di desa Khath yang merupakan ibukota
kerajaan Khawarizm, Turkmenistan (kini kota Kiva, wilayah Uzbekistan). Beliau merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulisensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi
dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan. Beliau juga menguasai beberapa bahasa diantaranyabahasa Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa Berber, bahasa Sanskerta.
Beliau
menulis buku berjudul Al Qanun Al Mas’udi fil Hai’ah wan
Nujum (Teori tentang Perbintangan) yang dipersembahkan untuk Sultan
Mas’ud dari Ghazna (tempat beliau menutup umur). Karya lainnya, di bidang
kedokteran berjudul As-Saydala fit Thib (Farmasi dalam ilmu Kedokteran), Al Maqallid ‘Ilm
Al-Hai’ah (tentang perbintangan), buku Kitab Al
Kusufwal Khusuf Ala Khayal Al-Hunud (Kitab tentang Pandangan Orang-orang
India terhadap Peristiwa Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan) dan Al-Tafhim
liawaili Shina ‘atit Tanjim. Tokoh dan ilmuwan besar ini akhirnya menghadap
Sang Ilahi Rabbi pada 1048 M, dalam usia 75 tahun di Ghazna (kini wilayah
Afganistan).
9. Filsafat
Islam (Pemikiran Islam)
-Abi
Ishak Al-Kindy
Nama
lengkapnya adalah Abu Yusuf bin Ishak. Berasal dari Kindah di Yaman, tetapi
lahir di Kufah (Irak) tahun 801. Di dunia barat beliau dikenal dengan sebutan
Al-Kindus. Beliau dikenal juga sebagai filosuf Arabyang artinya keturunan asli
Arab. Beliau juga ahli perbintangan. Semasa hidupnya, selain bisa berbahasa
Arab, ia mahir berbahasaYunani pula. Karya-karyanya antara lain;
1. Risalah fi Masa’il Su’ila Ahwal
Al-Kawakib,yakni jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan seputar keadaan
planet-planet,
2. Risalah fi Jawab Masa’il Thabi’iyyah fi
Kayfiyyat Nujumiyyah, yakni pemecahan soal-soal tesis tentang sifat-sifat
perbintangan,
3. Risalah fi Fashlayn, tentang dua musim (Musim
panas dan musim dingin)
4. Fi Asy-Sya’at, tentang sinar bintang.
Beliau
meninggal di Bagdad pada tahun 873
-Abu
Nashr Al-Faraby
Nama
lengkapnya Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Turkham bin Awzalagh Al-Faraby.
Lahir pada 870 M di desa Wasij, bagian dari Farab. Di negeri Barat, al-Farabi
dikenal dengan nama Avennaser atau Alfarabius. Adapun karyanya adalah Adradh ma
ba’da al-Thabi’ah atau buku intisari dan buku metafisika. Al-Farabi meninggal
di Damaskus, ibukota Suriah pada umur sekitar 80 tahun, tepatnya pada 950 M.
-Ibnu
Sina
Nama
lengkapnya adalah Abu Ali Husein bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina.
Dilahirkan pada tahun 980 M/ 370 H di Afsyana, suatu tempat yang terletak di
dekat Bukhara. Di dunia barat ia dikenal dengan Avicenna. Pada umur 10 tahun ia
menguasai ilmu agama seperti ilmu tafsir, fikih, perbandingan agamatasawuf, dan
sebagainya. Di usia 18 tahun, ia telah menguasai seluruh cabang ilmu
pengetahuan pada waktu itu. Beliau juga berhasil menguasai ilmu kedokteran. Di
dunia kedokteran, beliau dinobatkan sebagai “Father of Doctor”yaitu Bapak
Kedokteran.
Karya-karya
beliau tentang kedokteran dan filsafat adalah “Al-Qanun fi Thibb” yaitu
dasar-dasar ilmu kedokteran. Beliau meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
-Ibnu
Majah
Nama
sebenarnya Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah ar-Rabi’i al-Qazwini dari
desa Qazwin, Iran. Lahir tahun 209 H. Beliau adalah muhaddits ulung, mufassir
dan seorang alim. Salah satu karya terkenalnya adalah Sunan Ibnu Majah. Beliau
memiliki beberapa karya lain di antaranya adalah Kitabus Sunan, Tafsir dan
Tarikh Ibnu Majah. Ia melakukan perjalanan ke berbagai kota untuk menulis
hadits, antara lain Ray, Basrah, Kufah, Baghdad, Syam, Mesir dan Hijaz. Ia
wafat pada tahun 273 H.
-Ibnu
Thufail
Nama
lengkap Abu Bakar Muhammad bin Abdul Malik bin Muhammad bin Tufail al-Qaisi
al-Andalusi (nama Latin Abubacer) ialah filsuf, dokter, dan pejabat pengadilan
Arab Muslim dari Al-Andalus. Lahir di Guadix dekat Granada, ia dididik oleh
Ibnu Bajjah (Avempace). Ia menjabat sekretaris untuk penguasa Granada, dan
kemudian sebagai vizier dan dokter untuk Abu Yaqub Yusuf, penguasa Spanyol
Islam (Al-Andalus) di bawah pemerintahan Almohad, pada yang mana ia
menganjurkan Ibnu Rushd sebagai penggantinya sendiri saat ia beristirahat pada
1182.
Di
zamannya nama baiknya sebagai pemikir & pelajar telah membuatnya dipuji
sebagai Maecenas. Ibnu Tufail juga merupakan pengarang Hayy ibn Yaqthan (Hidup, Putra Kesadaran) roman
filsafat, dan kisah alegori lelaki yang hidup sendiri di sebuah pulau dan dan
yang tanpa hubungan dengan manusia lainnya menemukan kebenaran dengan pemikiran
yang masuk akal, dan kemudian keterkejutannya pada kontak dengan masyarakat
manusia untuk dogmatisme, dan penyakit lainnya.
Miguel
Casiri (1122 H/1710 M-1205 H/1790 M) menyebutkan dua karya yang masih ada,
yaitu:Risalah hay Ibn Yaqzhan dan Asrar al-Hikmah al- Mashriqiyyah, yang
disebu terakhir ini berbentuk naskah. Kata pengantar dari Asror menyebutkan
bahwa itu hanya merupakan satu bagian dari risalah Hayy Ibn Yaqzhan fi Asror
al-Hikmah al-Mashriqiyyah. Ibnu Tufail meninggal dunia pada tahun 1185 M di
Maroko.
10. Ilmu
Sejarah
-Al-Waqidy
Nama
lengkapnya adalah Abu ‘Abdullah Muhammad Ibn’ Umar Ibn al-Aslami Waqid. Lahir
pada tahun 130 H/748 M. Beliau adalah seorang sejarawan dan penulis biografi
Muslim awal dari Islam Nabi Muhammad mengkhususkan diri dalam kampanye nya.
Al-Waqidi menjabat sebagai hakim (kadi) untuk Harun al-Rasyid dan Al-Ma’mun. Ia
lahir dan dididik di Madinah. Al-Waqidi adalah seorang kolektor tak kenal lelah
dari tradisi dan penulis banyak buku. Sekretarisnya, Muhammad Ibnu Sa`ad juga
seorang sejarawan terkenal. Dia memanfaatkan informasi yang dikumpulkan oleh
al-Waqidi. Keduanya menulis biografi Nabi Muhammad yang suplemen penting untuk
“Sirat Rasul Allah”. Karya-karyanya antara lain; Al-Magazy, Fathu Afrika,
Fathul Ajam, dan lain-lain. Beliau meninggal pada tahun 207 H/ 822 M.
-Ibnu
Saad
Nama
sebenarnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin sa’ad bin Mani’ al-Quraisy al
Bashri al Baghdadi, ia seorang imam penghapal hadits dan seorang ahli fiqh
sejarah yang terpercaya ( Tsiqah ), ia dilahirkan di Bashrah pada tahun 168 H.
Ibn
Sa’ad memiliki gelar kehormatan yang banyak. Ia adalah seorang al-Hafiz,
al-‘Allamah, al-Hujjah, al-Tsiqah dan lain sebagainya. Ini membuktikan keilmuan
Ibn Sa’ad yang luas, baik itu ilmu Sejarah maupun Hadits; meliputi pelacakan
dan periwayatannya, keghariban dan pemahamannya. Ia mengetahui berita-berita
Nabi Muhammad dan orang-orang sesudah mereka. Disamping itu
Ibnu Sa’ad adalah seorang yang saleh, ia selama 60 tahun berpuasa seperti
Nabi Daud, yaitu sehari puasa dan sehari lagi tidak.
Diantara
kitabnya yang terkenal adalah al-Thabaqat al-Kubra, yang didalamnya dijelaskan
kisah kisah nabi nabi terdahulu istimewa Nabi kita Muhammad saw sebagai
pendahuluan bagi sejarah sejarah rasul dan peperangan peperangan yang beliau
lakukan diterangkan dalam Sirah Nabawiyah, setelah itu barulah diterangkan Thabaqat para Sahabat, Tabi’in
dan orang orang sesudah mereka sampai kepada masa Ibnu Sa’ad sendiri.Ibnu Sa’ad
wafat pada tahun 230 H di Baghdad.
-Ibnu
Hisyam
Nama
aslinya adalah Abdul Mulk Ibnu Hisyam Ibnu Ayyub Al Himyari al Ma’arifi
(Ma’arif ialah salah satu kabilah terbesar dari Yaman). Sebagian ulama’
lain mengatakan marga Ibnu Hisyam adalah al Dzuhali (sebuah kabilah yang di
nisbatkan kepada Dzuhali Ibnu Syaiban). Tidak di ketahui secara pasti tahun
berapa beliau di lahirkan, namun yang pasti beliau di lahirkan dan tumbuh
dewasa di Bashroh, setelah menimba ilmu di kota kelahirannya ini, akhirnya
beliau menguasai dan mahir tentang sastra arab, sehingga tak heran beliau
menyandang gelar an Nahwiy (ahli nahwu). Sedang untuk pengetahuan siroh nabi
(ilmu sejarah) beliau berguru kepada Yunus Ibnu Habib (w. 182 H.), Abi Ubaidah
Ma’mar Ibnu al Mutsanna (w. 218 H.), Abi Mihroz Kholf Al Ahmar (w. 180 H.), dan
Abi Zaid al Anshori (w. 210 H.).